Renungan Kristen Tentang Rendah Hati

Renungan rohani Kristen tentang sikap rendah hati

Bersamakristus.org – Renungan harian rohani tentang kerendahan hati. Setiap orang yang memilki sikap baik tentu akan disegani tidak hanya oleh sesama manusia saja, melainkan juga oleh Tuhan Yesus Kristus itu sendiri. Sebab dengan sikap yang baik, segala yang ada di sekelilig kita juga akan berlaku dengan baik juga.

Salah satu sikap baik yang wajib dimiliki oleh seseorang, khususnya orang Kristen adalah sikap rendah hati. Sikap kerendahan hati ini adalah suatu sikap yang menyadari keterbatasan kemampuan diri, ketidakmampuan diri sendiri, sehingga orang tersebut tidak angkuh dan tidak pula sombong.

Namun kadang masih saja ada orang yang bersikap angkuh dan sombong di dunia ini. Entah itu karena dia memiliki pendidikan atau jabatan yang tinggi, gelar yang begitu lengkap, harta yang sangat melimpah, atau pasangan suami istri yang benar-benar rupawan.

Padahal Tuhan tak menyukai orang yang bersikap sombong, karena sombong dapat menimbulkan keburukan-keburukan lainnya, salah satunya adalah dapat menyebabkan orang lain merasa terendahkan dan diri sendiri akan dianggap sebagai orang yang tak tahu diri.

Maka dari itu pada kesempatan ini kami ingin berbagi kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang rendah hati yang dapat dijadikan sebagai bahan ilustrasi khotbah, renungan saat teduh, atau air hidup yang menginspirasi dan memotivasi. Silahkan disimak.

Cara Bersikap Rendah Hati dalam Kristen

Supaya tidak menjadi sesorang yang sombong dan tinggi hati, terdapat beberapa langkah sederhana untuk menjadi orang yang rendah hati menurut agama Kristen. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Jangan Pernah Menganggap Diri Hebat

Pertama, jangan pernah menganggap diri kita hebat. Apapun yang berhasil kita raih adalah hasil kerja keras yang patut dibanggakan. Namun jangan sampai perasaan itu muncul secara berlebihan, sebab banyak orang lain yang lebih berhasil dari pada kita.

2. Ciptakan Mimpi yang Lebih Besar

Dari hasil pencapaian yang telah diraih, cobalah buat mimpi yang lebih besar. Dengan begini segala sesuatu yang Anda miliki akan terasa kecil. Anda pun tak akan merasa besar dan akhirnya bisa rendah hati.

3. Berbaur dengan Orang Lain

Bila sebelumnya kalian menilai ada beberapa kategori dalam lapisan sosial, cobalah rubah hal ini. Ganti pola pikir kita dengan mengenal semua orang sebagai pribadi yang memiliki kedudukan sejajar, kemudian berbaur bersama mereka.

4. Kurangi Rasa Gengsi

Sifat sombong dapat terjadi karena besarnya rasa gengsi yang dimiliki. Menggunakan barang mahal tidak menjadikan kualitas diri kita meningkat, sebab kualitas diri yang sebenarnya datang dari hati, bukan materi.

5. Berhenti Menilai Secara Subjektif

Jiwa yang tertutup akan menghasilkan pemikiran tidak objektif. Kita bisa menilai seseorang hanya dengan apa yang mereka gunakan atau di mana saja mereka tinggal. Saat kita mengetahui kepribadian mereka, bisa jadi kualitas diri kita tidak ada apa-apanya dibanding mereka.

Baca:

Renungan Rohani Kristen Tentang Rendah Hati

Berikut di bawah ini adalah kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang kerendahan hati yang menginspirasi, memotivasi, dan menyejukkan hati. Silahkan disimak.

1. Rendah Hati Kualitas Hidup Pengikut Kristus

“Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.” Amsal 29:23.

Lawan dari kesombongan adalah sikap rendah hati. Rendah hati adalah kualitas yang harus ada dalam diri orang percaya, terlebih sebagai pemimpin rohani. Sering dijumpai banyak pemimpin rohani tidak memberikan teladan kerendahan hati. Merasa sudah menjadi pelayan Tuhan atau pemimpin rohani mereka pun menjadi ingin terus dihormati, sehingga di mana pun berada mereka selalu membusungkan dada.

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” (Filipi 2:5-7).

Kita seharusnya malu pada diri kita sendiri bila berani meninggalkan diri dan tak bisa bersikap rendah hati. Tuhan Yesus saja yang merupakan Tuhan dan Raja telah memberikan teladan dan mempraktekkan apa artinya kerendahan hati.

Kerendahan hati dalam diri seseorang akan tampak nyata ketika mereka rela mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan menempatkan orang lain di tempat yang lebih utama. Orang yang rendah hati tak akan pernah berhenti mengasihi hanya karena kasih-Nya tak terbalas. Orang yang rendah hati selalu menyadari kelemahan, kekurangan, dan keterbatasannya, selalu bergantung pada Tuhan lebih dari kekuatan sendiri.

Pada zaman yang penuh dengan persaingan yang tak sehat ini, kerendahan hati menjadi kelemahan mental dan ketidakmampuan untuk bersaing. Akibatnya semua orang didorong untuk mempertahankan egonya, fokus pada diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.

“…hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:3b-4).

2. Jadilah Orang yang Rendah Hati

“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Lukas 14:11.

Secara naluri manusia ingin dipuji dan diperhatikan orang. Maka dari itu manusia cenderung meninggikan diri dan sulit merendahkan hati. Pada zaman yang seperti sekarang, sulit menemukan orang rendah hati karena orang berpikir bahwa kerendahan hati itu identik dengan kelemahan di mana pamor akan menjadi turun.

Sebenarnya, kerendahan hati adalah sifat bijak alami dalam diri seseorang yang membuat dia bisa memposisikan dirinya sama seperti orang lain, tak merasa lebih pintar, lebih baik, lebih mahir, lebih hebat, da bisa menghargai orang lain dengan tulus.

“…yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,” (Filipi 2:6-9).

Ada beberapa tanda orang memiliki kerendahan hati, pertama adalah berani mengakui kesalahan. Gengsi menjadikan orang tidak mau mengakui kesalahannya sendiri, bahkan di hadapan Tuhan dan mereka lebih memilih untuk menyembunyikan kesalahannya kemudian berperilaku munafik.

“Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” (Amsal 28:13).

Kedua adalah mau belajar dan diajar. Proses belajar dan diajar itu tidak hanya melalui pendidikan formal saja, melainkan juga pendidikan ketika kita berinteraksi dengan sesama di amna pun kita berada. Proses ini tidak mengenal batasan usia dan waktu.

“Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.” Amsal 18:12.

Akhir Kata

Sekian pembahasan mengenai renungan rohani kristen tentang rendah hati. Mudah-mudahan dengan adanya kumpulan renungan ini kita bisa menjadi lebih mau bersikap rendah hati dibanding sebelumnya. Amin.

Baca:


Tinggalkan komentar