Monogami dalam Kristen

Monogami Menurut Pandangan Alkitab

Bersamakristus.org – Monogami dalam Kristen. Dalam kehidupan asmara, umumnya orang akan menjalani hubugan dengan tipe monogami. Hubungan itu berkaitan dengan hanya mencintai satu orang saja.

Sebab dalam monogami, menjalin hubungan dengan orang lain di luar hubungan yang sah bisa dikatakan selingkuh atau tidak setia. Dan itu bukanlah merupakan perbuatan baik ataupun yang layak dicontoh.

Asas perkawinan yang berlaku di Indonesia juga monogami. Seorang pria hanya diperbolehkan memiliki satu orang istri saja, begitupun sebaliknya. Meski di masa sekarang ada banyak juga yang beristri dua atau lebih.

Lalu bagaimana pandangan agama Kristen tentang monogami? Di kesempatan ini kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai ajaran serta kebenaran monogami dalam agama Kristen.

Pandangan Monogami dalam Agama Kristen

Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja mari kita simak pembahasan lengkap mengenai monogami dalam agama Kristen. Berikut ulasan lengkapnya hanya untuk Anda.

1. Manusia Berpasangan

Larangan poligami yang dijelaskan dalam Injil ditegaskan kepada manusia bahwa Allah pada saat menciptakan manusia pertama kali hanya ada satu laki-laki. Kemudian dibentuklah wanita yang berasal dari tulang rusuk klelaki tersebut.

“Tidakkah kamu baca bahwa Ia yang menciptakan manusa sejak semula menjadikan laki-laki dan perempuan?”

Matius 19:4

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah dari awal sudah menciptakan manusia berpasangan, bahkan sebelum manusia itu benar-benar ada di dunia. Tindakan poligami dengan mengatasnamakan kebaikan bukan hal yang bisa dibenarkan, karena pada dasarnya manusia itu sesungguhnya jahat.

Banyak sekali perbuatan dosa yang melanggar firman Tuhan hanya sebagai bentukkamuflase saja. Padahal sebenarnya mereka hanya ingin melakukan tindakan dosa semata-mata hanya untuk memenuhi nafsu duniawi.

Manusia juga dari dulu sudah melakukan banyak jenis pernikahan yang melenceng dari kehendak Allah. Memang banyak tokoh Alkitab yang berpoligami, tapi bisa kita perahatikan di tengah situasi mereka tentunya akan muncul perasaan cemburu dan iri hati.

2. Ikatan Janji Pernikahan

Pada saat menikah, kedua mempelai akan mengucapkan janji pernikahan, bisa mereka buat sendiri atau mengikuti instruksi yang ada. Baik itu mempelai laki-lai atau perempuan yang menyebutkan untuk menerima satu sama lain dalam hidupnya sampai maut memisahkan.

Janji pernikahan tersebut suci, disebutkan di hadapan banyak saksi, bahkan di hadapan Tuhan. Maka dari itu tentu saja pernikahan mengikat pasangan untuk menjadi suami istri, tidak boleh diganggu oleh manusia lainnya.

Apabila ada satu pihak mengingkari janji tersebut dengan melakukan poligami, bukankah sama saja dengan mengingati janjinya? Dia tidak hanya bersalah kepada Tuhan, melainkan juga salah kepada pasangannya.

“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia“

Matius 19:6

3. Iblis Memanfaatkan Situasi

Apabila tindakan poligami menjadi hal yang lazim selama pasangan mengizinkan, dalam beberapa ajaran agama untuk mengambil janda maupun yatim sebagai istri merupakan tindakan yang baik. Terutama karena tujuannya membantu sesama.

Kebaikan dengan perbuatan pada zaman sekarang sering dipakai iblis supaya manusia bisa jatuh ke dalam dosa dengan larut serta dalam pemenuhan nafsunya.

Iblis bisa mengetahui apa yang buruk bagi manusia, sehingga dengan segala upaya dan gagasan iblis, membuat suatu yang buruk bisa tampak baik di hadapan manusia lainnya. Orang beriman haruslah mengetahui jika seseorang yang pernah menikah ingin menikah lagi, orang ini haruslah janda atau duda yang ditinggal mati pasangannya.

4. Poligami Menimbulkan Dosa

Pada beberapa kisah dalam Alkitab, tokoh yang melaksanakan tindakan poligami awalnya bertujuan untuk mendapatkan keturunan sebagai penerus dari pihak yang menerima janji-janji Tuhan Sang Juruselamat. Tapi bisa kita ketahui jgua bahwa pada saat poligami, tujuannya untuk melengkapi misi Allah ketika dalam pelaksanaannya timbul rasa iri serta cemburu.

Akhir Kata

Sekian pembahasan dari kami mengenai monogami dalam agama kristen. Semoga kita bisa lebih paham tentang apa itu monogami menurut pandangan agama Kristen.

Baca:


Tinggalkan komentar