Tata Ibadah Gereja Ortodoks

Cara Melaksanakan Ibadah dalam Kristen Ortodoks

Bersamakristus.org – Tata ibadah Gereja Ortodoks. Ada banyak denominasi Kristen di dunia ini, salah satunya yang sudah tersebar luas adalah Kristen Ortodoks yang penyebarannya sampai ke Indonesia.

Di Indonesia sendiri sudah banyak berdiri gereja-gereja Ortodoks, terutama di beberapa kota besar di Indonesia. Setiap minggu gereja itu selalu ramai dipadati jemaat yang mau beribadah kepada Tuhan.

Namun ibadah yang mereka lakukan dilaksanakan dengan tata cara yang sedikit berbeda. Termasuk beda juga dengan tata cara ibadah Gereja Toraja yang pusatnya ada di Sulawesi Selatan.

Di bawah ini kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai tata cara pelaksanaan ibadah di gereja Ortodoks. Anda bisa langsung menyaksikan uraian dan pembahasan berikut secara lengkap.

Tata Cara Ibadah di Gereja Ortodoks

Tanpa banyak berbasa-basi lagi, langsung saja silahkan simak penjelasan dirangkum dari berbagai sumber mengenai cara melaksanakan ibadah di gereja ortodoks.

1. Sholat Berdasarkan Alkitab

Sholat dikerjakan dengan diawali wudhu, sesuai seperti yang tertulis dalam kitab Keluaran 40:32, yakni terlebih dahulu membasuh kaki dan tangan sebelum memasuki Kemah Pertemuan. Hal ini sama seperti perintah Tuhan kepada Musa.

Dalam ajaran Ortodoks, diajarkan pula agar para jemaat mengucapkan doa sambil berwudhu, doa ini sesuai dengan perderasan yang ada di Mazmur Daud. Tepatnya pada Mazmur 26:6-12.

Ajaran mereka juag melaksanakan sholat dengan berkiblat ke timur. Dalam Mazmur 138:2 dijelaskan Daud sujud ke arah bait Allah, yakni Yesus sendiri seperti ucapan Yesus yang dituliskan dalam Yohanes 2:19-22.

Yesus sudah naik ke surga, dan ada pada firdaus (Lukas 23:43), sedangkan firdaus dibuat oleh Allah di sebelah timur (Kejadian 2:8). Maka dari itu, gereja Ortodoks melaksanakan sholat yang liturginya menghadap ke arah timur, karena di sanalah bait Allah berada.

2. Liturgi Suci

Liturgi suci adalah liturgi umum yang digunakan gereja ortodoks timur dalam melaksanakan ibadah. Format liturgi ini bersifat tetap dan ada beberapa macam liturgi, yaitu sebagai berikut.

Liturgi Suci St. Yohanes Krisostomus

Liturgi Suci St. Yohanes Krisostomus berasal dari abad ke-5 Masehi, digunakan untuk sebagian besar hari-hari dalam setahun. Kadang juga di[aka sebagai liturgi vesper di hari peringatan Anunsiasi.

Liturgi Suci St. Basil Agung

Liturgi Suci St. Basil Agung berasal dari abad ke-4 Masehi, digunakan untuk 10/11 hari sepanjang tahun liturgi. Biasanya liturgi ini digunakan pada 5 hari sebelum minggu puasa besar, perayaan Santo Basil, malam Nativitas, malam Teofani, dan pada hari Kamis Suci serta Sabtu Suci.

Liturgi ini kerap dirayaakn sebagai liturgi vesper, tapi beberapa tradisi, yaitu liturgi Santo Basil dan perayaan ekaristi Salib Suci dilaksanakan tiap 14 September.

Liturgi ton proegiasmenon

Liturgi ton proegiasmenon berasal dari Hagios Gregorios Dialogos pada abad ke-6 Masehi, dipakai pada setiap hari Rabu dan Jumat selama masa puasa besar. Selain itu Liturgi ton proegiasmenon juga digunakan pada tiga hari pertama Pekan Suci.

Liturgi ini biasanya didasarkan pada ibadat vesper, tapi ditambahkan dengan pelayanan komuni. Sedangkan persembahan kudus sudah dikonsekrasi serta dicadangkan sejak hari Minggu sebelumnya.

Liturgi St. Yakobus

Liturgi St. Yakobus digunakan sebanyak setahun sekali pada hair peringatanSanto Yakobus, Saudara Yesus. Liturgi ini berasal dari St. Yakobus, Saudara Yesus, dan Uskup Yerusalem pertama.

Dia hidup pada abad pertama Masehi. Kemudian liturgi purba ini juga berkaitan dengan liturgi lainnya, yaitu Liturgi St. Yohanes Krisostomus dan Liturgi St. Basil Agung.

3. Format Liturgi Suci

Format liturgi suci bersifat tetap, hanya saja unsur liturginya, seperti bacaan dan nyanyiannya saja berganti-ganti sesuai masa dan hari rayanya. Liturgi suci selali terdiri dari tiga bagian yang terus berhubungan, di antaranya yaitu Liturgi Persiapan, Liturgi Katekumen, dan Liturgi Umat Beriman.

Liturgi Persiapan

Meliputi doa pengenanan vestimentum dan masuknya Klerus serta Protessis. Bagian ini sifatnya pribadi dan hanya diikuti imam serta diakon saja. Biasanya liturgi persiapan melambangkan tahun-tahun tersembunyi dalam kehidupan Kristus di dunia.

Liturgi Katekuman

Litugri ini juga kerap disebut dengan liturgi sabda. Bagian ini sifatnya publik, meliputi berkat pembukaan oleh imam, Litani, Nyanyian, Pembacaan Surat-Surat Para Rasul, Pembacaan Injil, dan Homili.

Liturgi Umat Beriman

Liturgi ini meliputi itani Umat Beriman serta litani Permohonan serta litani Pengucapan Syukur; Perarakan Agung, Doa Syukur Agung, dan Komuni. Dulu hanya jemaat gereja yang sudah dibaptis saja dalam keadaan suci bisa mengikuti litugri ini.

Tapi sekarang semua jemaat diperbolehkan mengikuti liturgi ini. Tapi syaratnya mereka tiadk boleh menerima komuni jika belum dibaptis serta tidak dalam keadaan suci.

Akhir Kata

Mungkin sampai di sini terlebih dahulu mengenai tata cara ibadah di gereja ortodoks. Semoga bisa membantu sekaligus menambah wawasan Anda mengenai tata cara pelaksanaan ibadah di gereja Ortodoks.

Baca:


Tinggalkan komentar