Hubungan Iman Kristen dan Politik

Hubungan Antara Agama Kristen dan Perpolitikan

Bersamakristus.org – Hubungan iman Kristen dan politik. Banyak orang berlomba-lomba memiliki jabatan politik yang tinggi. Entah itu sebagai pemimpin wilayah atau negara.

Banyak rakyat yang hanya memiliki hak pilih begitu terobsesi dengan calon pemimpin yang mereka idolai, namun di sisi lain banyak juga yang tak peduli dan merasa bodo amat.

Sebenarnya secara umum politik memiliki manfaat, yakni dapat membantu kita menentukan siapa orang yang tepat untuk memimpin kita. Tapi jika terlalu fanatik, politik dapat menjadi sumber perpecahan atarmanusia.

Lalu bagaimana pandangan agama Kristen Protestan dan Katolik tentang kehidupan politik di Indonesia dan dunia? Baik bagi pelaku maupun orang yang tidak bersangkutan secara langsung?

Hal ini tampaknya sudah banyak dijelaskan di dalam Alkitab yang membahas hubungan iman agama Katolik dengan politik. Bagi yang belum tahu bisa menyimak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Hubungan Agama Kristen dan Kehidupan Politik

Langsung saja tanpa banyak basa basi lagi simak selengkapnya tentang hubungan antara agama Kristen dan kehidupan politik di Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Pemimpin Tertinggi Adalah Allah

Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita.

Mazmur 47: 2-3

Ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan Allah itu adalah penguasa atas surga dan dunia. Dalam melakukan kebijakan, anggota tidak hanya bertanggungjawab pada pemimpinnya di dunia, dia termasuk akan bertanggungjawab kepada Allah.

Begitu pula bersama dengan pemimpin di dunia, segala perbuatannya selanjutnya termasuk kudu dipertanggungjawabkan kepada Bapa sebagai pemimpin alam semesta yang bertahta di surga.

2. Kejujuran Berpolitik

Kekayaan yang diperoleh dengan tidak jujur cepat hilang dan membawa orang ke liang kubur.

Amsal 21:6

Kejujuran dalam berpolitik adalah hal yang wajib dilakukan, namun banyak orang yang melakukan kampanye tidak jujur, banyak juga yang korupsi setelah menjabat. Contoh paling nyata adalah politik di di dalam keluarga. Sebuah keluarga tentu juga miliki keuangan dan dikelola oleh seorang ibu.

Tidak jarang, tersedia anak yang mau membohongi ibunya untuk mendapatkan jajan lebih bersama alasan duwit SPP naik dan duwit buku. Namun ternyata, sang anak justru berfoya-foya bersama temannya.

Kenapa hal seperti itu dikatakan politik? Karena hal tersebut menyangkut kebijakan di di dalam keluarga. Seperti yang udah dijelaskan jalinan Iman Kristen dan politik di atas, politik itu bicara mengenai kebijakan. Sebuah kebijakan bakal mempengaruhi masa depan sebuah komunitas atau organisasi.

Anak yang berbohong kepada ibunya itu tidak paham uang yang dipakai anaknya untuk berfoya-foya justru bisa dipakai untuk belanja keperluan lain, seperti alat makan, alat tulis, tidur, bahkan duwit tersebut bisa saja ditabung untuk melaksanakan rekreasi keluarga.

3. Sosialisasi

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Amsal 17:17

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.

Amsal 22:11

Komunikasi menjadi perihal yang perlu dilakukan dalam ibadah agar kekeliruan dapat diminimalisir. Seorang pemimpin dapat mengerti kasus yang dialami oleh anggotanya sekiranya laksanakan komunikasi yang intensif bersama dengan anggotanya.

Ketika anggota rajin memberikan masukan kepada pemimpin, ini akan sangat membangu pemimpin juga. Tanpa itu semua, perihal berikut tidak dapat merampungkan kasus yang tengah terjadi. Masalah justru makin lama rumit sekiranya tidak tersedia komunikasi yang berlangsung di didalam sebuah komunitas atau organisasi.

4. Melayani dengan Ikhlas

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Matius 20:25-28

Pemimpin harus bisa melayani dengan ikhlas, namun bukan berarti hubungan iman Kristen dan politik sebagai anggata harus duduk manis saja. Anggota sebuah komunitas atau organisasi pasti harus ikut mendukung pemimpin dalam jalankan kebijakan.

Contohnya adalah seorang pemimpin menginisiasi pembersihan sungai yang menjadi gangguan dalam penduduk sebab sungai selanjutnya menjadi sumber penyakit dan banjir.

Masyarakat harus ikut antusias dengan gerakan yang diadakan sang pemimpin dengan ikut mendukung dalam bersihkan sungai baik dalam wujud fisik dan materi. Toh, apa yang dilakukan selanjutnya juga akan untung semua penduduk sehingga terbebas banjir dan penyakit.

5. Jangan Sembarang Bawa Tuhan

Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Keluaran 20:7

Untuk mencapai kepentingan pribadinya banyak yang menggunakan nama Tuhan dan agama. Kemunculan gereja-gereja dan aliran-aliran baru tidak jarang berujung kepada pengultusan. Pengultusan juga tidak jarang dapat jatuh menjadi penyembahan berhala di dalam iman Kristen. Contohnya adalah Lia Eden dan Joseph Smith dengan Kristen Mormon sesatnya.

Hal ini dimanfaatkan hubungan Iman Kristen dan politik untuk memperkaya diri sendiri. Brand-brand baju juga kerap gunakan nama Tuhan dan agama. Tidak hanya itu saja, banyak pemimpin yang gunakan agama dan nama Tuhan demi beroleh kekuasaan semata.

Setelah kekuasaan didapatkan, mereka melewatkan Tuhan. Hal ini kerap berjalan dari tingkat negara hingga yang paling kecil, yakni keluarga.

Akhir Kata

Demikian ulasan singkat yang membahas tentang hubungan iman agama kristen dan politik. Semoga bisa menjadikan kita lebih tahu tentang perpolitikan dan pandangannya dalam iman Kristen.

Akhir Kata


Tinggalkan komentar