Sewa Rahim Menurut Agama Kristen

Pandangan dan hukum sewa rahim menurut agama Kristen

Bersamakristus.org – Sewa rahim menurut agama Kristen dan hukumnya. Kadang, beberapa pertanyaan muncul tentang bagaimana sih pandangan Kristen mengenai sewa rahim dan perspektif Alkitab? Terutama karena hal ini memang buukan sebuah hal yang lazim dilakukan khususnya oleh seorang wanita.

Bahkan sewa rahim dianggap menjadi perbuatan tabu dan dosa. Tak heran bila seorang wanita Kristen diutamakan untuk segera memanjatkan doa pengakuan dosa kristen ketika sadar bahwa sewa rahim adalah sebuah kesalahan.

Namun pandangan sewa rahim di berbagai negara sedikit banyak berbeda, terutama di negara-negara barat. Bagi sebagian besar orang di dana, sewa rahim adalah hal yang sering dilakukan padangan yang ingin memiliki anak, namun terbatas pada berbagai aspek, entah dari pihak laki-laki ataupun perempuan.

Lalu bagaimana pandangan Kristen, khususnya perspektif Alkitab mengenai sewa rahim? Bila ingin lebih tahu detailnya, silahkan simak pembahasannya di bawah ini. Dilihat dari segi pandangan hingga hukum melaksanakan sewa rahim.

Pengertian Sewa Rahim

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pandangan sewa rahim menurut agama kristen. Terlebih dahulu kita harus mengenai sewa rahim. Apa sih sewa rahim itu? Berikut adalah pengertian dan definisnya secara lengkap.

Sewa rahim merupakan proses pembuahan benih laki-laki terhadap benih perempuan pada satu cawan petri, yang mana setelah terjadinya penyatuan tersebut akan diimplantasikan atau ditanam kembali ke rahim wanita lain.

Wanita lain ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sumber benih tersebut dan dilakukan dengan suatu perjanjian tertentu. Setelah melahirkan, ibu pengganti diwajibkan memberi bayi yang dia kandung kepada orangtua yang telah menyewakan rahim berdasarkan perjanjian tersebut.

Pandangan Sewa Rahim Menurut Agama Kristen

Lalu, bagaimana pandangan agama Kristen mengenai sewa rahim? Apabila dicari di dalam Alkitab, tidak ada ayat yang eksplisit memperlihatkan larangan akan sewa rahim. Namun bila dilihat lebih jelas, sewa rahim ini berarti memperoleh keturunan dengan jalan melakukan pembuahan di rahim orang lain.

Sehingga pada dasarnya anak yang dilahirkan bukan anak yang langsung berasal dari rahimnya sendiri, melainkan lebih seperti anak angkat. Maka dari itu, banyak hamba Tuhan masih meragukan akan kebaikan atau jenis dosa dalam Alkitab yang diperoleh bila melakukan hal tersebut.

Namun ada beberapa ayat yang secara tidak langsung mengatakan hal demikian.

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Yohanes 3:18

Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku.

Yohanes 10:37

Dalam kedua ayat di atas, jika tidak percaya Allah maka umat Kristen akan memperoleh hukuman. Dan ayat tersebut berbicara mengenai konteks apa yang dimaksud tidak percaya Allah, yakni dengan melakukan kehendak-Nya, itu sama halnya dengan tidak percaya kepada-Nya.

Demikian juga dengan sewa rahim, di mana manusia yang melakukan hal tersebut artinya tidak percaya pada kuasa Allah untuk menurunkan berkat berupa keturunan dari rahimnya sendiri. Sama halnya bila kita melihat dari sisi hukum bayi tabung menurut Kristen.

Kedua hal tersebut sebenarnya memiliki kesamaan. Maka dari itu pandangan umat Kristen terhadap kedua hal tersebut seharusnya tidak akan berbeda jauh. Hal ini sebenarnya tidak dilarang secara mutlak, namun ada unsur melangkahi Allah dan tidak percaya kepada kuasa-Nya. Seperti kisah Sara yang tertawa ketika Allah menyatakan pada Abraham bahwa mereka akan memiliki seorang anak.

Hukum Sewa Rahim Dalam Agama Kristen

Setelah membahas mengenai pandangan, kemudian apa hukum melakukan sewa rahim dalam agama Kristen? Berbicara mengenia hal ini, sekali lagi memang tidak secara gamblang dijelaskan dalam Alkitab. Namun berpegang kepada rasa tidak percaya Allah tersebut, maka ada beberapa hukuman yang bisa diterima orang percaya.

1. Kehilangan Damai Sejahtera

Seorang yagn melakukan sewa rahim akan kehilangan damai sejahtera. Terutama karena merasa bersalah telah melanggar kepercayaan Alah. Ia akan terus tidak nyaman dalam hidup. Maka dari itu bila sudah terlanjut, segeralah bertobat. Meminta ampun kepada Tuhan untuk memberikan damai sejahtera dalam hidup kembali dengan penghapusan dosa yang telah dilakukan.

2. Jatuh dalam Dosa

Orang yang mempraktekkan sewa rahim juga akan jatuh dalam dosa. Sebab ia tidak percaya akan janji-Nya. Padahal jelas bahwa kuasa Allah tidak perbantahkan. Maka dari itu meminta ampun dan percayalah kepada-Nya. Orang yang percaya akan memuliakan buah-buah Roh Kudus dan takut akan Dia.

3. Konsekuensi Dunia

Tak hanya bicara masalah rohani saja, sewa rahim juga dapat membuat seseorang menerima konsekuensi di dunia sebagai akibat dari apa yang diperbuat. Apa yang kita tabut maka itu yang kita tuai. Oleh sebab itu selalu bersabar dalam pencobaan Tuhan dan percayalah bahwa tak ada yang tidak mungkin bagi Allah supaya terhindar dari dosa.

4. Kurangnya Berkat dari Allah

Seperti yang pernah ada dalam Alkitab bahwa sebenarnya tangan Tuhan cukup panjang untuk menolong, namun yang menjadi penghalang adalah dosa-dosa kita. Oleh sebab itu melakukan perbuatan yang tidak sesuai kehendak Allah akan berisiko membuat berkat kita tidak sampai.

Akhir Kata

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai pandangan dan hukum sewa rahim menurut agama Kristen. Bisa disimpulkan bahwa perbuatan ini sebenarnya adalah satu hal yang kurang disukai Allah.

Meski Alkitab sendiri tidak secara eksplisit mengatakan hal tersebut. Namun tentu saja hal ini melanggar kodrat yang Allah tentukan. Maka dari itu pasangan sebaiknya menghindari sewa rahim.

Bagi yang ingin memiliki keturunan, lebih dianjurkan untuk doa minta anak atau doa kristen agar cepat hamil pada Allah dan mohon pimpinan karunia Roh Kudus dalam mendoakannya. Sehingga Tuhan tentu akan memberikan belas kasih-Nya dan mengabulkan doa kita. Amin.

Baca:


Tinggalkan komentar