Renungan Kristen Tentang Ibu Hamil

Renungan Rohani Kristen Tentang Ibu Hamil

Bersamakristus.org – Renungan Kristen tentang ibu hamil yang sedang mengandung. Ibu, wanita, perempuan, atau cewek merupakan makhluk yang istimewa tidak hanya di mata manusia lainnya, melainkan juga di mata Tuhan. Sebab, melalui ibu lah lahir generasi penerus umat percaya yang akan menjadi pelayan Tuhan di masa yang akan datang.

Melalui tangan ibu juga lah para generasi penerus umat Kristiani mendapatkan pelajaran pertama kali soal agama Kristen. Maka dari itu kita tidak boleh menyakiti hati ibu, apapun alasannya kita tidak boleh membuat mereka menangis.

Yang harusnya kita lakukan justru membahagiakannya, menolongnya di kala sulit, dan menyemangatinya di kala susah. Ketika ibu sendang hamil, kita juga harus membantu merawatnya, sebab kekuatan fisik ibu yang sedang hamil tentu saja sangat kurang baik.

Nah pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa kumpulan renungan air hidup dan renungan harian rohani Kristen tentang ibu hamil yang mudah-mudahan dapat menginspirasi kita agar lebih peduli dan perhatian terhadap ibu, wanita, perempuan, atau cewek yang sedang mengandung.

Renungan-renungan ini kami ambil dari berbagai sumber di internet, serta ada pula yang menyertakan ayat Alkitab untuk meyakinkan bahwa renungan singkat ini memang merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus Kristus.

Renungan Harian untuk Ibu Hamil

Di bawah ini adalah beberapa renungan harian rohani Kristen untuk ibu hamil atau yang sedang mengandung bayi. Renungan-renungan penyejuk jiwa dan motivasi ini dapat dibaca pada saat teduh dan waktu lainnya. Silahkan disimak.

1. Jangan Gagalkan Rencana Tuhan

“…mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Mazmur 139:16.

Pemazmur menyatakan bahwa mata Tuhan tak melihat manusia selagi masih bakal anak dan di dalam kitab-Nya tertulis hari-hari di mana dia akan dibentuk. Artinya, sebelum manusia berbentuk janin, ia sudah ditentukan oleh Tuhan.

Janin atau bakal bayi sendiri yang dikandung oleh seorang ibu sesungguhnya bukan miliknya pribadi, melainkan titipan Tuhan untuk dibesarkan. Begitu juga dengan nyawa si janin yang merupakan pemberian dari Tuhan.

“…apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” (Mazmur 104:29-30).

Manusia berasal dari debu dan tak seorang pun berhak menghilangkan nyawa janin dengan cara apapun. Biasanya, orang melakukan perbuatan tersebut untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil karena kehamilannya membahayakan atau untuk menutup aib.

Bagaimanapun, hal tersebut bukanlah sebuah jalan keluar yang benar. Hal tersebut secara pribadi akan menghilangkan nyawa si kecil yang tak berdosa. Padahal, sekecil apapun dia di dalam rahim ibu, dia sudah disebut dengan manusia dan hanya Tuhan yang berhak mengambil kehidupan manusia. Jika Tuhan menghendaki roh mati, maka roh tersebut akan kembali kepada-Nya.

“…TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kejadian 2:7).

“…dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” (Pengkhotbah 12:7b).

Tuhan pun berkata kepada Yeremia dalam Alkitab. Seandainya sang ibu membatalkan elahirannya, berarti dia telah menghilangkan nyawa si keci. Padahal, Tuhan sudah menyiapkakn dia menjadi nabi yang besar. Orang yang menghilangkan nyawa janin yang masih dalam kandungan telah menggagalkan rencana Tuhan.

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:5).

2. Elizabeth Air Mata Menjadi Sukacita

“Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.” Lukas 1:57.

Ini merupakan reaksi Zakharia ketika mendengar berita sukacita dan malaikat Gabriel.

“Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi?” (ayat 18).

Karena tidak percaya, Zakharia harus menanggung akibatnya. Ia menjadi bisu di masa kehamilan istrinya.

“Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” (ayat 20).

Bayi yang dikandung Elizabeth bukanlah bayi biasa. Melainkan ada rencana Allah yang sangat besar yaitu menjadikannya kelak sebagai utusan Allah untuk mendahului Yesus Kristus.

“…ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,” (Lukas 1:15-16).

Yohanes harus menjalani kehidupan yang baik, yaitu tidak minum-minuman yang membuatnya kehilangan akal.

“Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” (Amos 3:3).

Dalam hal perjanjian Tuhan dengan manusia, pihak pertama adalah Tuhan dan pihak kedua adalah orang percaya. Bagian Tuhan adalah menggenapi janji-Nya, sedangkan bagian kita adalah hidup dalam perjanjian-Nya, menaati firman Tuhan.

Dalam menantikan janji Tuhan, kita dituntut untuk percaya sampai janji-Nya digenapi. Masa penantian tersebut adalah masa yang sungguh menentukan. Banyak yang gagal dalam ujian menanti waktu Tuhan.

Mendapatkan putra di masa tua benar-benar mendatangkan sukacita bagi Elizabeth dan Zakharia. Sesuai pesan Gabriel, mereka menamai anaknya dengan Yohanes. Kemduian disebut Yohanes Pembaptis, orang yang digunakan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias yang dinanti-nantikan Yahudi. Zakharia dan Elizabeth yang menabur doa dengan cucuran air mata kini menuai sukacita.

“Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!” Mazmur 113:9.

Akhir Kata

Itu dia penjelasan mengenai renungan rohani kristen tentang ibu hamil. Dengan adanya renungan harian air hidup ini semoga kita menjadi semakin peduli terhadap kesehatan dan kondisi ibu yang tengah mengandung dan menjelang persalinannya.

Baca:


Tinggalkan komentar