Renungan Kristen Tentang Rumah Baru

Renungan Rohani Kristen Tentang Rumah Baru

Bersamakristus.org – Renungan kristen tentang rumah baru ditempati. Tinggal di rumah yang baru menjadi sebuah hal yang menyenangkan, apalagi jika rumah baru yang ditempati jauh lebih luas, bagus, dan nyaman serta berlokasi di tempat yang strategis. Tentunya hal ini juga wajib kita syukuri dengan mengucap doa ucapan syukur kristen.

Saat pertama kali menempati rumah baru, tentunya kita tidak boleh lupa bahwa apa yang kita dapatkan ini merupakan pemberian atau berkat dari Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu kita berkewajiban untuk menjaganya agar selalu dalam kondisi baik.

Tak hanya itu, saat baru pindah ke rumah baru, kita juga perlu berdoa memohon kepada Tuhan agar roh-roh jahat yang ada di dalam rumah tersebut terusir. Caranya adalah dengan memanjatkan doa kristen menghancurkan roh jahat.

Dengan memanjatkan doa tersebut, niscaya ketika kita tinggal di rumah yang baru, suasana akan menjadi semakin nyaman. Sebab, kuasa-kuasa kegelapan dan roh jahat telah pergi atau hilang dari rumah kita. Tentunya ini adalah berkat pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus.

Nah pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang menempati rumah baru. Renungan air hidup dan saat teduh ini kami dasarkan dari berbagai sumber, termasuk ayat Alkitab, firman Tuhan, dan sebagainya.

Renungan Kristen Tentang Memasuki Rumah Baru

Langsung saja tanpa basa basi lagi, silahkan simak kumpulan renungan Kristen penyejuk jiwa dan hati tentang memasuki atau menempati rumah baru. Renugan yang singkat, pendek, ringkas, namun memotivasi dan menginspirasi. Amin.

1. Tempat Kediaman Tuhan

“TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.” Mazmur 11:4.

Setiap orang memiliki tempat di mana ia bisa tinggal, baik di rumah sendiri, kontrakan, kos-kosan, dan sebagainya. Dengan adanya tempat tinggal yang teta, keberadaan kita aka jelas sehingga orang lain pun akan mudah menemui atau berkunjung kepada kita.

Tentunya akan berbeda jika kita tak memiliki tempat tinggal yang tetap, orang lain akan susah mencari dan menjumpai kita. Begitu juga dengan Tuhan, ia juga memiliki tempat tinggal-Nya sendiri sehingga sewaktu-waktu kita bisa datang kepada-Nya dan menjumpai-Nya.

Setiap saat, Tuhan akan selalu siap menemui kita. Memang benar, Tuhan adalah maha hadir, namun Tuhan juga memiliki tempat di mana Dia tinggal. Tempat tersebut adalh kerajaan Sorga. Sorga adalah tahta-Nya, di sana lah Tuhan bersemayam. Dari Sorga, Tuhan mengawasi segala tindakan dan perbuatan manusia.

“…tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13).

Dari kerajaan Sorga pula Tuhan mendengarkan, memperhatikan, serta menjawab segala seruan doa dari kita, manusia yang ada di bumi.

“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.” (2 Tawarikh 7:14-15).

Tak hanya itu, di dalam Sorga juga tersedia segala berkat-berkat Tuhan.

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” (Efesus 1:3).

Tempat kediaman Tuhan berikutnya adalah di dalam Bait Suci-Nya. Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus saat Dia mengusir orang yang berjual beli di halaman Bait Suci. Dia menyebut Bait Suci atu gereja sebagai rumah Bapa. Artinya, Tuhan senantiasa ada di bait-Nya yang kudus.

“Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” (Yohanes 2:16).

2. Rumah Doa Mendatangkan Kuasa

“Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.” Matius 21:13.

Orang yang percaya seharusnya menjadikan doa sebagai gaya hidup, karena doa itu ibarat nafas hidup orang percaya. Apa yang terjadi jika kita tak lagi bernapas? Tak bernapas berarti mati. Orang yang tak lagi berdoa juga berarti mengalami kematian rohani.

Namun ada banyak orang Kristen yang malas sekali untuk berdoa, atau berdoa hanya pada saat merasa memerlukan Tuhan saja. Padahal, Kristus telah meninggalkan teladan bagaimana Ia selalu tekun dalam berdoa, membangun persekutan karib dengan Bapa.

Kristus bertindak tegas untuk menguduskan Bait Suci karena Dia melihat Bait Suci telah disalahgunakan. Bait Suci yang seharusnya dijadikan tempat beribadah justru menjadi tempat untuk berjual beli. Karena itu, ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Suci, membalikkan meja penukar uang dan bangku pedagang merpati.

Kristus brekata rumah-Nya akan disebut rumah doa, tempat Roh Kudus hadir, tempat umat mempersembahkan seluruh keberadaan hidupnya sebagai persembahan kepada Tuhan. Selain itu, ketika Bait Suci kembali beropersi sebagai rumah doa, sesuatu yang dahsyat terjadi. Apa itu?

Orang-orang buta dan orang-orang timpang yang datang kepada Kristus di Bait Suci mengalami mukjizat kesembuhan. Rumah doa kini menjadi rumah pemulihan, banyak yang dipulihkan hidupnya karena ada lawatan Tuhan.

“Hosana bagi Anak Daud!” (Matius 21:15), “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian…” (Matius 21:16). Ini penggenapan dari tulisan pemazmur: “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.” (Mazmur 8:3). Bait Suci menjadi rumah pujian!

Setiap orang percaya adalah bait Tuhan dan Roh Kudus. Saat orang percaya mendisiplinkan diri dalamhal berdoa, maka ia akan semakin dibersihkan dan dikuduskan oleh Tuhan. Semakin pula ia dipakai Tuhan untuk emnajdi saluran berkat dan kuasa bagi orang yagn dibawa dan datang kepada-Nya.

Bait Tuhan yang tercemari oleh hal-hal duniawi menjadi penghalang bagi Tuhan untuk berkarya serta menyertakan kuasa-Nya.

Akhir Kata

Sekian penjelasan mengenai renungan rohani kristen tentang rumah baru. Mudah-mudahan dengan adanya renungan ini kita bisa menjadi semakin mensyukuri berkat dari Tuhan Yesus yang telah menyediakan rumah baru bagi kita untuk ditinggali.

Baca:


Tinggalkan komentar