Renungan Kristen Untuk Wanita

Renungan Harian Kristen untuk Persekutuan Kaum Wanita

Bersamakristus.org – Renungan Kristen tentang wanita dan perempuan. Peran wanita dalam agama Kristen sangat besar. Mereka adalah pihak yang melahirkan generasi penerus orang yang percaya. Mereka juga menjadi pihak yang terlibat dalam lebih dari sebagian besar proses pendewasaan seseorang yang percaya.

Tak heran bila ada ibadah khusus untuk kaum wanita dan perempuan, yaitu ibadah kaum ibu. Dalam ibadah tersebut, kaum ibu memanjatkan doa syafaat kaum ibu yang ditujukan untuk mendoakan kaum perempuan dan wanita di seluruh dunia.

Namun ada sebagian wanita yang tidak menyadari hal ini. Mereka terjerembab ke dalam kegelapan akibat bisikan iblis dan roh jahat. Kehidupan mereka hancur, tak memiliki masa depan, dan pada saat bersamaan, mereka menjadi kehilangan arah dan tujuan.

Sebagai wanita, kita tidak boleh terlibat dalam hal-hal yang buruk. Kita harus selalu melibatkan Tuhan pada setiap perkara. Harusnya, kita selalu percaya kepada Tuhan bahwa segala sesuatu bisa diatasi, karena Tuhan ada untuk kita.

Nah pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa renungan harian rohani Kristen untuk kaum wanita, persekutuan perempuan dan ibu yang bijak, kuat, menginspirasi, dan memotivasi. Renungan ini bisa dibaca pada saat teduh, air hidup, atau saat ibadah di gereja.

Renungan Rohani Kristen Tentang Wanita yang Bijak

Berikut adalah beberapa renungan harian rohani Kristen yang singkat tentang wanita, perempuan, atau ibu yang bijak, kuat, tegar, melayani, penyayang, mengasihi, dan sebagainya. Silahkan disimak dan direnungkan.

1. Istri Bijak dan Keluarga

“Ia (seorang isteri) bangun kalau masih malam, lalu menyediakan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.” Amsal 31:15.

Pada era emansipasi saat ini, wanita atau istri bisa berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan bekerja di kantor. Hal ini merupakan pemandangan yangbiasa, apalagi bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar.

Mana yang menjadi ibu rumah tangga atau bekerja di luar rumah? Jawabannya ada di dalam ayat nas berikut.

“…bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:” (ayat 15, 27, 28).

Hal ini menunjukkan betapa seorang istri harusnya tidak mengabaikan tugasnya dalam kehidupan rumah tangga, membrikan perhatian kepada anak-anak dan juga para pelayan. Mengawasi segala perbuatan rumah tangga berarti istri bertanggung jawab untuk memastikan bahwa rumah tangganya berjalan dengan lancar.

“Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.” (ayat 16).

Seorang istri membeli ladang anggur dengan uangnya sendiri agar bisa menyediakan makanan terbaik bagi keluarganya. Mungkin, saat ini tugas membersihkan rumah, memasak, dan menyediakan makan dapat diserahkan kepada pegawai bila tak memiliki waktu. Namun tugas menjadi ibu rumah anak-anak tak bisa diwakili siapapun.

Bagaimanapun juga tugas dan tanggung jawab utama wanita adalah mengurus rumah tanga, terutama sekali setelah mereka memiliki anak. Jadi, wanitaharus benar-benar bijak menentukan pilihan, yakni menyediakan waktu terbaik mengurus keluarga atau berada di luar rumah demi harta?

2. Iman Seorang Wanita Pendosa

“Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu.” Yosua 2:16.

Wanita yang memiliki ‘pekerjaan malam’ sering dipandang rendah oleh masyarkat bahkan dianggapsampah. Semua menjauhi, mencibir, mencemooh, bahkan mengucilkannya. Kebanyakan orang dapat begitu mudah menghakimi sesamanya karena merasa diri lebih baik dan benar.

“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.” (Matius 7:1).

Adakan di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan atau berbuat dosa? Tentu tidak seorang pun!

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” (Roma 3:23).

Anda bisa melihat Rahab, meski pekerjaannya demikian, namun namanya tertulis di dalam Alkitab sebagai salah satusaksi iman.

“Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.” (Ibrani 11:31).

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan membenarkan hidup seseorang bukan karena perbuatan baiknya, melainkan berdasarkan iman dan pertobatannya. Apa yang Rahab katakan kepada pegintai?

“Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.” (Yosua 2:9-10).

Rahab memiliki iman yang luar biasa dengan mengakui kehebatan Tuhannya bangsa Israel. Sekalipun berasal dari bangsa kafir dan selama ini hanya mendengar dari kata orang tentang perbuatan Tuhan, namun Rahab selalu yakin bahwaTuhannya bangsa Israel adalah Tuhan yang berkuasa.

“Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” (Yosua 2:11).

Akhir Kata

Sekian pembahasan tentang renugan rohani kristen untuk wanita, ibu, dan perempuan yang menginspirasi, memotivasi. Mudah-mudahan renungan ini bisa membuat kita sebagai wanita dan para ibu lebih dewasa dalam rohani Kristen. Amin.

Baca:


Tinggalkan komentar