Pluralisme Agama Kristen

Menghargai Perbedaan Keyakinan Menurut Kristen

Bersamakristus.org – Pluralisme agama Kristen. Dalam dunia ini kita tidak hidup dengan orang Kristen saja, ada banyak orang yang memiliki kepercayaan lain yang tersebar di mana-mana.

Tak terkecuali mungkin di lingkungan sekitar rumah kita juga banyak orang yang beragama selain Kristen. Apalagi di Indonesia Kristen bukanlah agama mayoritas, melainkan hanya minoritas.

Tentu saja hal tersebut membuat kita harus sadar bahwa kita harus menjunjung tinggi pluralisme atau menghargai perbedaan keyakinan. Sama seperti apa yang diajarkan Tuhan kepada murid-murid-Nya.

Dalam renungan Kristen tentang kasih kita telah memberi sedikit contoh bagaimana cara megasihi sesama manusia, melihat bukan berdasarkan apa agama yang dia anut.

Dan pada kesempatan ini kami ingin mengulas kembali tentang sudut pandang pluralisme dalam agama Kristen. Anda bisa langsung menyimak ulasannya pada pembahasan di bawah ini.

Sudut Pandang Pluralisme dalam Agama Kristen

Berikut beberapa sudut pandang pluralisme dalam agama Kristen yang perlu diketahui. Simak ulasannya pada pembahasan di bawah ini.

1. Sosial

Sudut pandang yang pertama adalah sudut pandang sosial. Sosial memiliki arti kemasyarakatan, seperti masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang berbeda. Latat belakang ini dipengaruhi budaya, bahasa, adat, hingga kepercayaan mereka.

Kekristenan punya penerimaan pluralisme lewat sudut pandang sosial, perihal ini berarti bahwa umat kristiani terima ada pluralisme dan mengusahakan untuk bertoleransi akan ada perbedaan di dalam masyarakat. Sudut pandang sosial juga mengajarkan kita bahwa ada keberagaman atau perbedaan itu sebenarnya sah ada dan keberbedaan itu punya hak untuk tersedia berada disekitar kita.

Sudut pandang ini didukung banyak peran gereja dalam masyarakat yang berbeda. Masyarakat dan gereja saling membantu mengisi kekurangan masing-masing. Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial di mana ia tidak bisa hidup seorang diri dan membutuhkan orang lain untuk menunjang melengkapi kekurangan di dalam dirinya.

Dari sini kita paham bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Hal ini ada yang baik dan ada yang buruk. Bisa dibayangkan bila seluruh orang adalah sama, punya kemampuan yang sama, bisa saja akan susah apalagi tidak bisa saja untuk mendapatkan seseorang yang bisa melengkapi dan menunjang kita sementara kita membutuhkan.

2. Etika dan Moral

Dalam ciri-ciri Kristen yang sudah Anda renungkan, sudut pandang pluralisme agama Kristen yang keedua adalah etika dan moral. Etika pada dasarnya adalah pengertian dan penerapan rancangan akan bembedaan hal baik dan buruk.

Apabila etika adalah filosofi akan perihal yang baik dan benar maka ethical adalah wujud nyata atau tindakan kita di dalam prakteknya untuk lebih menentukan perihal yang baik dibandingkan dengan yang salah.

Kita bisa memahami hal mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari dengan belajar etika. Dalam etika kristen, kita juga sudah diberi tahukan bahwa seluruh agama yang sudah diakui di Indonesia misalnya, serupa–serupa punya target yang baik.

Ajaran cinta kasih diajarkan oleh semu agama, kepada Tuhan dan sesama. Dalam pandangan moral, kita lebih diajak untuk tidak menghakimi saudara–saudara kita yang punya pandangan yang berbeda atau di dalam konteks ini adalah agama yang berbeda. Kita diajak untuk tidak menghakimi kepercayaan mereka terlebih terhadap sebagian isu sensitif seperti pernikahan, aborsi, euthanasia, dan lain sebagainya.

3. Sederhana

Bila Anda telah memahami reformasi gereja, maka Anda paham mengenai kesederhanaa. Mari ingat kembali, pada zaman dulu gereja menutup diri dari situasi duniawi di luar gereja. Gereja menganggap tak ada keselamatan yang ada di luar gereja.

Tetapi, lewat momen reformasi Gereja perihal ini menjadi berubah. Jika terhadap era yang lampau Gereja tidak mengakui ada keselamatan dari luar maka kini Gereja juga yakin bahwa tersedia keselamatan dari luar Gereja ataupun bisa disebut juga dengan agama lain.

Reformasi gereja yang diprakarsai Martin Luther tentunya membawa sebagian dampak reformasi terhadap Gereja yang benar-benar baik dan salah satunya adalah bagaimana Gereja selanjutnya jadi lebih pikirkan dan masyarakat bisa terima Gereja dengan lebih baik.

Pada sudut pandang sederhana ini sendiri Anda juga bisa memahaminya sebagai banyaknya jalan yang bisa ditempuh untuk menggapai keselamatan. Contoh konkretnya, misalnya ada sebagian orang yang lebih memilih makan nasi dengan swndok atau tangan, keduanya benar karena tujuan utama mereka adalah menyantap nasi.

Akhir Kata

Sekian ulasan singkat mengenai pluralisme dalam agama kristen. Semoga hal ini dapat membuat kita lebih dapat menghargai perbedaan keyakinan antaragama di kehidupan ini.

Baca:


Tinggalkan komentar