Cara Gereja Menyikapi Multikulturalisme
Bersamakristus.org – Sikap gereja terhadap multikulturalisme. Memang banyak tantangan gereja dalam mewujudkan multikulturalisme, hal itu juga kita yakini sebagai sesuatu yang sulit untuk dilakukan.
Tapi bagaimanapun, kita hidup di Indonesia yang dapat bersatu serta merdeka karena mengedepankan kepentingan bersama, bukan ego agama masing-masing. Maka, multikulturalisme adalah hal yang layak diperjuangkan.
Namun, mungkin masih banyak yang bertanya-tanya bagaimana sih cara menyikapi atau sikap gereja terhadap multikulturalisme? Bagaimana pandangan dan langkah gereja untuk mewujudkannya?
Di sini kami akan mengulas etntang sikap gereja terhadap multikulturalisme. Anda bisa menyimak seluruh ulasan lengkapnya pada uraian dan ulasan lengkap di bawah berikut ini.
Ini Sikap Gereja Terhadap Multikulturalisme
Langsung saja tanpa banyak basa basi kembali, berikut adalah ulasan lengkap mengenai sikap gereja terhadap multikulturalisme. Simak ulasan lengkapnya pada ulasan dan uraian di bawah ini.
1. Menghargai Seseorang
Sikap gereja terhadap multikulturalisme pertama adalah dapat menghargai dan menerima seseorang tanpa harus melihat latar belakangnya seperti orang-orang yang berbeda suku, budaya, adat istiadat, kebiasaan, cara pandang, kebudayaan, cara berpikir dan agama yang mereka anut. Hidup rukun bersama tanpa harus ada perselisihan yang terjadi.
2. Menolong Sesama
Sikap berikutnya yang ditunjukkan adalah dapat menolong antar sesama dan memperlihatkan serta menunjukan solidaritas kepada semua orang tanpa melihat latar belakangnya. Pasalnya, untuk menolong orang harus didasari oleh keikhlasan.
3. Tidak Memandang Remeh Orang Lain
Kita juga tidak boleh memandang remeh orang-orang yang berbeda suku, budaya, adat istiadat, kebiasaan, cara pandang, cara berpikir,maupun agama yang berbeda. Jangan pernah berfikir latar belakang siapa yang lebih baik dan lebih buruk, sesungguhnya di hadapan Allah semua adalah sama.
4. Berprasangka Baik
Tetap berfikir positif dan berprasangka baik terhadap semua orang tetapi harus tetap kritis terkait tindakan-tindakan maupun peristiwa yang memang tidak sesuai dengan ajaran dan norma pada umumnya.
5. Menerapkan Hukum Kasih
Menjadikan adanya hukum kasih menjadi suatu landasan dan pedoman dalam kita bergaul kepada semua orang dan jangan sampai ada perselisihan di antara perbedaan latar belakang seseorang.
6. Saling Mengisi
Bapa menciptakan manusia pada bagian yang sama untuk saling mengisi dan melengkapi sehingga umat dapat memiliki kesadaran terhadap multikultural yang ada di lingkungan. Di dalam suatu berbagai suku, budaya, adat, kebiasaan serta geografis yang berbeda-beda.
Gereja yang multikultur, setiap persekutuan memang dibuat berdasarkan adanya perbedaan karena komunitas umat Kristen juga berdiri berdasarkan pada perbedaan. Sebab sebenarnya nilai-nilai yang dimiliki buday dan suku yang positif dapat memperkaya liturgi di dalam ibadahnya.
7. Mencerminkan Ajaran Gereja
Gereja memberitahu sebagai umat beriman, haruslah menhindari beberapa sikap yang tidak mencerminkan ajaran gereja dan ajaran Alkitab sebagai umat Kristen yang beriman, yaitu primordialisme, etnosentrime, diskriminatif, stereotip.
Gereja mengajarkan untuk menghindari sikap-sikap tersebut dan mulailah untuk menanamkan unsur kebersamaan, solidaritas, kerjasama, dan hidup berdampingan secara damai di dalam perbedaan dan menjalani kehidupan yang damai bersama-sama.
Akhir Kata
Mungkin itu saja pembahasan lengkap dari kami mengenai sikap gereja kristenterhadap multikulturalisme. Semoga bisa menambah wawasan kita dalam upaya memperjuangkan perbedaan dan menyatukan umat beragama.
Baca: