Hukum Pembungaan Uang dalam Kristen

Pandangan Bunga Uang Menurut Agama Kristen

Bersamakristus.org – Hukum pembungaan uang dalam Kristen. Kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bunga bank, bunga pinjaman online, dan beberapa semacamnya.

Bunga ini biasanya dibebankan kepada pihak yang melakukan pinjaman atau kredit. Biasanya, ketika mengembalikan uang atau dana pinjaman dan kredit, jumlah yang mereka kembalikan lebih besar dari yang dipinjam.

Misalnya peminjam meminjam uang Rp 1 juta, kemudian mereka melunasinya dengan nonimal Rp 1,1 juta. Uang Rp 100 ribu itulah yang kita kenal dengan sebutan bunga.

Apa sih hukum pembungaan uang dalam agama Kristen? Mungkin tidak banyak yang mengetahuinya, tapi hal ini sangat penting dipelajari khususnya oleh seluruh kalangan Kristiani.

Hukum Pembungaan Uang dalam Agama Kristen

Berikut hukum pembungaan uang dalam agama Kristen menurut pandangan Alkitab. Simak selengkapnya pada pembahasan dan penjelasan di bawah ini.

1. Riba

Keluaran 22:25 menyebut bahwa Tuhan melarang orang Israel membebankan bunga kepada umat Tuhan yang lebih miskin dari si pemberi hutang. Pada beberapa ayat sebelumnya, Tuhan juga sudah melarang orang Israel menindas atau menekan orang asing, tapi tidak dikatakan secara spesifik orang Israel dilarang membebankan bunga.

Penekanannya adalah Tuhan melarang orang Israel untuk membebankan bunga kepada sesama yang membutuhkan, sedangkan membebankan bunga kepada orang asing masih dibolehkan. Hanya saja ada larangan menindas atau menekankan orang asing masih membatasi supaya orang Israel tidak membebankan bunga dalam jumlah besar.

2. Pemungutan Cukai

Hukum pembungaan uang dalam Kristen mengacu pada hukum orang Israel tidak bisa dilepaskan dari pemungutan cukai ketika Israel di bawah pemerintahan Romawi. Dalam konteks ini, orang Israel tidak berhutang, tapi mereka harus membayar cukai atau pajak kepada Romawi.

Ada kemungkinan pada dasarnya mereka memang tidak suka harus membayar kepada pemerintah. Tapi hal yang membuat mereka semakin benci pemungutan cukai adalah karena petugas yang memungut cukai seringkali orang Israel sendiri.

Para pemungut cukai juga tidak hanya meminta sejumlah uang yang diminta Romawi, melainkan melebihkan untuk keuntungan sendiri. Akibatnya mereka dianggap berdosa dan dibenci orang Israel karena berkhianat.

Dalam Matius 17:24-27 diterangkan kisah bahwa petugas pemungut cukai untuk Bait Allah bertanya kepada Petrus seperti ini “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” Kemudian Tuhan Yesus menanyakan pendapat Petrus, apakah raja memungut pajak dari rakyatnya sendiri atau justru dari orang asing. Petrus menjawab “Dari orang asing!”

Dalam Keluaran 30:13-14 dan Keluaran 38:25-26 dikatakan Israel harus turut memberi persembahan kepada Tuhan Yesus. Meski begitu, Yesus tidak menegur Petrus. Dia menjawab jika dari orang asinglah seharusnya pajak diminta, maka bebaslah rakyatnya. Bait Allah pun dibangun oleh bangsa Israel untuk Tuhan (1 Raja-raja 5:5).

Jadi bila orang asing harus membayar cukai, mestinya orang Israel tidak perlu membayar lagi. Meskipun begitu Yesus mengatakan mereka sebaiknya tidak menimbulkan masalah, lalu memberi tahu Petrus dari mana dia bisa memperoleh 4 dirham untuk membayar bea cukai Yesus dan Petrus.

Membayar pajak memang menjadi kewajiban yang harus dilakukan, Paulus juga menyarankan supauya kita tetap patuh kepada pemerintah. Pemungut cukai yang menarik jumlah dari yang seharusnya memang bersalah, namun jika memang ada yang harus dibayarkan sebagai kewajiban kita, sebaiknya dia memiliki karakter Kristen sejati.

3. Pembungaan Uang di Masa Modern

Berdasarkan poin di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa Tuhan memang tidak menghendaki kita membebankan bunga saat meminjamkan uang kepada orang lain. Tapi bagaimana jika pembungaan uang dalam Kristen dilakukan oleh instansi?

Contohnya kredit? Beban bunga yang sudah masuk sebagai peraturan haruslah kita bayarkan. Contoh lainnya dalam bunga bank, bunga itu bukan uang yang harus kita bayarkan, melainkan kita mendapat persentase tertentu sebagai hasil tabungan kita.

Tapi sebenarnya bunga yang kita peroleh juga didapatkan bank terkait dengan cara menjalankan bisnisnya, salah satunya adalah menarik bunga dari kredit yagn dikeluarkan. Hal ini mengingatkan kita pada imbauan Paulus bahwa umat Kristen harus mematuhi peraturan pemerintah.

Akhir Kata

Itulah sedikit pembahasan mengenai pembungaan uang dalam kristen. Mari kita jauhi setiap kejahatan dan keburukan, serta memperbanyak perbuatan baik dan terpuji kepada Tuhan.

Baca:


Tinggalkan komentar