Pengertian Tiga Perintah Gereja dalam Kristen
Bersamakristus.org – Pengertian tri tugas gereja. Tuhan Yesus memberi perintah untuk kita memberitakan Injil, Dia menyatakannya sebelum berangkat ke surga kepada kesebelas murid-Nya di bukit yang telah ditunjukkan Yesus.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Matius 28:19–20
Coba jika kita bayangkan bila perintah tersebut hanya dikerjakan sebelas murid-Nya saja sementara waktu mereka di dunia pun cuma sementara. Kemungkinan perintah tersebut tidak akan tergenapi.
Maka dari itu gereja pun memiliki bagian dalam mengerjakan peranannya sebagai tubuh Kristus yang dirangkum dalam tugas yang dikenal dengan Tri Tugas Gereja. Tugas apa saja itu? Berikut ulasannya.
Tri Tugas Gereja dalam Katolik
Berikut adalah tri tugas gereja atau perintah tugas gereja dalam agama Katolik yang wajib dilakoni jemaat. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini.
1. Diakonia
Ada banyak contoh diakonia atau melayani yang dijelaskan di Alkitab, baik itu pelayanan yang dikerjakan secara langsung oleh Yesus, murid-murid-Nya, maupun tokoh-tokoh alkitab lainnya. Mari kami membahasnya satu persatu. Kita yakin bahwa Yesus adalah Allah, Raja dari segala raja.
Namun pada saat kita mengingat bahwa Dia rela datang ke dunia yang hina ini, rela lahir di kandang domba sampai-sampai dikatai tak punya tempat tinggal, lahir dari seorang perawan, itu adalah pelayanan yang luar biasa. Dan di kala Ia besar, Ia selamanya setia mengerjakan perintah dan maksud Allah bagi-Nya. “Karena Anak Manusia (Yesus) datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani”.
Selama hidup di bumi inilah yang menjadi prinsip-Nya, Dia tak berhenti mengerjakan pelaayanan. Dia mengajar dari satu tempat ke tempat lain, mengobati orang sakit (seperti sakit pendarahan, sakit demam), memberi tambahan makan banyak orang, mengobati yang kerasukan setan, juga memunculkan orang mati. Inilah sebagian tugas berasal dari diakonia di dalam tugas Gereja di di dalam pelayanan-Nya sebagai berikut.
- Yesus menunaikan pelayanan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani berasal dari orang banyak, namun juga kebutuhan rohani mereka.
- Kadang ada banyak orang berbondong-bondong mau bertemu dengan-Nya karena sakit yang mereka derita dan Yesus tergerak oleh belas kasihan untuk menyembuhkan mereka (Matius 15:30; Matius 19:2).
- Ada juga ketika banyak orang datang, Ia meninggalkan orang tersebut untuk bersembunyi, Yesus melihat sesuatu yang tak tulus dari dalam diri mereka.
- Ini menjadi suatu pelajaran bagi kami bahwa untuk mengikut-Nya mesti selalu bersama dengan semangat yang murni, bukan gara-gara tersedia maunya (sedang perlu saja), namun di dalam tiap-tiap kondisi seharusnya.
Tidak hanya Yesus yang menjalankan pelayanan, melainkan juga murid-Nya. Salah satunya adalah Petrus. Petrus ikuti teladan Yesus bersama membuat sembuh Eneas dan menghidupkan Dorkas di dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 9:32-43). Selain itu, juga ada Paulus yang membuat sembuh ayah Publius yang terbaring gara-gara sakit demam dan disentri (Kisah para rasul 28:8)
Tidak hanya membuat sembuh orang yang melayani, tidak semua orang diberi karunia untuk membuat sembuh dan menghidupkan orang mati seperti Petrus dan Paulus. Tidak semua orang pula yang diberi karunia untuk mengusir setan. Berdiakonia tidak hanya mengerjakan perihal tri tugas Gereja yang berupa spiritual seperti itu.
Kita sanggup melihat kisah Maria dan Marta (Lukas 10:38-42). Maria da Marta dalam ceritanya untuk sebagai layanan contoh dalam wujud diakonia dalam perjalanannya sebagai berikut.
- Maria dan Marta waktu itu didatangi oleh tamu di rumahnya yaitu Yesus dan murid-muridNya. Mereka pun melayani mereka menurut pandangan masing-masing.
- Marta yang dikatakan amat repot sekali melayani. Kemungkinan Dia menyediakan apa-pun yang dibutuhkan oleh tamunya waktu itu. Sementara Maria, dia malah menentukan untuk duduk dekat kaki Tuhan dan tetap mendengarkan perkataan-Nya.
- Dan ternyata, pelayanan yang dilaksanakan Marialah yang lebih disukai Yesus. Sementara responnya kepada Marta : “Marta, marta, engkau risau dan menyusahkan diri bersama banyak perkara, tapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah menentukan bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil berasal dari padanya”.
- (Lukas 10:41-42). Kita boleh belajar akan makna melayani/berdiakonia lewat kisah ini. Melayani bukanlah tentang berapa banyak yang dilaksanakan untuk Allah, tapi seberapa besar kami menyerahkan seluruhnya kepada Allah untuk melepaskan kuasaNya bekerja atas kita. Inilah yang jadi basic kami dalam melakukan tugas diakonia.
Ada juga kisah seorang lumpuh yang disembuhkan oleh Yesus. Oleh sebab banyak orang yang berkerumun sehinga tidak ada lagi tempat, apalagi di wajah pintu pun tidak, orang lumpuh itu selanjutnya digotong oleh keempat orang temannya bersama dengan membuka atas dan menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu berbaring.
Sangatlah terpuji bakal tingkah laku yang dilaksanakan oleh keempat orang ini dan perihal sekecil itu terhitung merupakan pelayanan yang amat bermakna bagiNya. Kisah perihal Yesus yang diurapi oleh seorang perempuan terhitung merupakan contoh pelayanan yang tidak sanggup kita lupakan.
Perempuan itu membawa sebuah buli-buli pualam memuat minyak wangi yang mahal dan minyak itu dicurahkannya ke atas kepada Yesus, yang tengah duduk makan (Markus 14:3–9). Ini terhitung merupakan pelayanan yang bermakna bagiNya dan ada banyak contoh melayani (diakonia) yang sanggup kita pelajari di Alkitab.
2. Koinonia
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambal memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Kisah Para Rasul 2:41:47
Inilah sebagian pelayanan dari Koinonia didalam pelayanan-Nya didalam Gereja bersama menunjang menyatukan jemaat sebagai selanjutnya.
- Sekalipun memang di ayat selanjutnya dikatakan bahwa jemaat semula “memecahkan roti secara bergilir dan makan bersama-sama”, namun persekutuan bukanlah perihal makan bersama, melainkan lebih di dalam dari itu.
- Ketika kita di di dalam persekutuan Kristen entah itu di Gereja maupun di kampus, kita saling berbagi beban doa dengan penuh keterbukaan dan saling mendoakan satu dengan yang lainnya, itulah yang termasuk persekutuan.
- Ketika tersedia yang berkekurangan, kita yang berlebih memberi. Ketika tersedia yang memerlukan bantuan, kita yang mampu menolong, memberkan pertolongan.
- Ketika tersedia yang bersukacita, kita termasuk ikut bersukacita atasnya. Persekutuan tidak bakal mampu berhubungan jikalau tidak tersedia keterbukaan.
- Oleh gara-gara itu, untuk mendapatkan persekutuan yang intim, entah itu persektuan dengan sesama manusia maupun persekutuan kepada Tuhan, selalu diperlukan yang namanya keterbukaan gara-gara keterbukaan adalah awal pemulihan.
3. Marturia
Bersaksi perihal dan untuk Kristus merupakan tugas yang sebetulnya tidaklah mudah, lebih-lebih bisa saja nyawa ataupun jabatan yang jadi taruhannya. Namun bukan bermakna tugas ini tidak kita kerjakan. Kita selamanya wajib mengerjakannya, dikarenakan tanpa marturia, dapat sia-sialah koinonia maupun diakonia yang kita kerjakan, Karena pada selanjutnya orang-orang dapat memandang dan memuji diri kita, bukan kembali Kristus dikarenakan kita tidak bermarturia.
Contoh bermarturia bisa kita memandang lewat teladan Yesus yang bersaksi perihal Allah yang mengutusnya dan diri-Nya. Ia bersaksi lewat pengajaran demi pengajaran yang dibungkus dalam sebuah perumpamaan supaya mengakibatkan orang-orang pun bisa menangkap maksudNya bersama lebih mudah.
Selain itu, kita terhitung mampu melihat tugas marturia yang ditunaikan oleh Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama (Kisah para rasul 4:1-22). Waktu itu mereka mengajar kepada orang banyak namun tiba-tiba didatangi oleh imam-imam dan kepala pengawal bait Allah dan juga orang-orang saduki.
Orang-orang itu amat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa didalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Petrus dan Yohanes pun diperiksa dengan pertanyaan : “Dengan kuasa manakah atau didalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?”.
Dan momen tri tugas Gereja ini pun jadi kesempatan bagi Petrus dan Yohanes untuk bersaksi tentang Kristus bagi mereka pada sidang di Yerusalem sewaktu itu. Inilah sebagian contoh pelayanan murid Yesus didalam mengumumkan tugas sebagai marturia yang mampu kita contoh sebagai berikut.
- Selain itu, kita terhitung bisa melihat teladan yang dilaksanakan Paulus didalam bermarturia. Ia sebelum saat mengenal Kristus sebenarnya dikenal sebagai penganiaya jemaat.
- Pekerjannya adalah mengancam dan menghilangkan nyawa murid-murid Tuhan, apalagi ia dengan semangatnya meminta surat kuasa kepada Imam Besar untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jikalau ia mendapatkan laki-laki atau perempuan yang ikuti jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
- Namun, di didalam perjalanannya ke Damsyik itulah, Yesus jadi menangkapnya dengan langkah yang unik (Kisah para rasul 9:3-6). Perjumpaan Paulus dengan Yesus secara pribadilah yang membuatnya jadi tambah gencar bersaksi tentang siapa Kristus.
- Kita bisa melihat betapa luar umumnya Allah bekerja melalui Paulus. Pelayanan yang satu sampai pelayanan yang lain dan kesaksian yang satu kepada kesaksian yang lain tentang Kristus.
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hubum taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Filipi 3:7-9
Akhir Kata
Mungkin itu saja sekian pembahasan dari pengertian tri tugas gereja. Dengan ini kita bisa lebih memahami makna dan contoh serta pengertian tri tugas gereja menurut agama Kristen dan Alkitab.
Baca: