Bersamakristus.org – Alfa dan omega. Seringkali kita mendengar dari pendeta di gereja istilah alfa dan omega pada saat berkhorbah atau kita pernah membaca di Alkitab. Namun apakah kalian tahu asal usul, pengertian, definisi, dan maknanya?
Dalam bahasa Indonesia, alfa dan omega bisa diartikan sebagai awal dan akhir. Berasal dari mana kata-kata alfa dan omega dalam Kristen Protestan dan Katolik, lalu apa maknanya dalam kehidupan rohani?
Alfa dan omega berasal dari bahasa Yunansi, bukan sebuah kalimat tapi merupakan huruf awalan dan akhiran untuk kata Yesus Kristus. Alfa dan arti omega sendiri terdapat di dalam Alkitab.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhi.”
(Wahyu 1:17)
Kitab Wahyu yang ditulis Yohanes, murid Yesus memuat banyak kata alfa dan arti oemga. Selain itu, awal dan akhir juga sering ditulis bersebelahan dengan kata alfa dan arti omega. Sebenarnya, apa tujuan Tuhan menyebut dirinya alfa dan omega?
Asal Usul Alfa dan Omega
Kata Alfa dan Omega sering sekali disebutkan di dalam Alkitab, terutama dalam Kitab Wahyu dan berikut adalah ulasannya.
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.
(Wahyu 2:8)
Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan dalam Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.”
(Wahyu 21:6)
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.
(Wahyu 22:13)
Makna Awal dan Akhir bagi Tuhan
Dalam Alkitab dijelaskan Yesus lahir dari Maria, namun Yesus sebenarnya sudah lebih dulu ada dalam wujud Roh-Nya. Yesus merupakan pribadi yang kedua dari Allah itu sendiri. Sekalipun tubuh manusia-Nya telah mati, namun roh-Nya tidak.
Tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.”
(Markus 16:6)
Sama saja dengan Roh Kudus setelah Yesus naik ke surga, sebenarnya Dia sudah ada akan tetapi Roh Kudus menunggu sampai akhirnya Dia diutus ke dunia oleh Bapa.
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
(Yohanes 14:26)
Berikut adalah beberapa makna Yesus adalah alpha dan omega berdasarkan Alkitab.
1. Tuhan Sudah Ada ada Awal dari Segala Sesuatunya dan Ada pada Akhirnya
Awal dan akhir dalam pengertian Tuhan adalah sifat-Nya yang kekal dan abadi. Itulah mengapa Tuhan sebagai Allah yang memulai segala sesuatu, melakukan apapun, dan menyelesaikan dengan tuntas.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
(Yohanes 1:3)
Itu menjelaskan Tuhan tidak memiliki sejarah kapan dilahirkan dan kapan dikenal. Akan tetapi sebelum kita ada, Dia sudah ada untuk menciptakan alam semesta.
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(Kejadian 1:1)
2. Menjelaskan di Perjanjian Lama Dia Adalah Tuhan
Nabi Yesaya telah menubuatkan Yesus akan datang sebelum Yesus benar-benar lahir ke dunia.
Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
(Yesaya 40:10)
Untuk membuat manusia tahu bahwa Dia akan datang dalam wujud anak, maka istilah awal dan akhir digunakan.
Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!
(Yesaya 48:12)
Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.
(Yesaya 41:4)
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.”
(Yesaya 44:6)
3. Memulai dan Menyelesaikan Iman
Dalam Perjanjian Baru, Yesus diutus untuk memulai segala sesuatu serta mematahkan tradisi agama. Pasalnya, ada tradisi agama yang menghambat kerja Tuhan dalam hidup manusia.
Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.”
(Matius 12:10-12)
Hal tersebut bukan berarti Tuhan menghapusnya, namun dia memperbaharuinya sebagai berikut.
- Begitu juga dengan iman manusia pada zaman itu. “Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
- (Matius 17:20) Manusia diajarkan untuk memiliki iman yang besar atas masalahnya.
- Maksud dari gunung diatas adalah gunung masalah manusia yang bisa kita pindahkan melalui iman kita kepada Yesus. Ini adalah awal dari ajaran Yesus mengenai iman, dengan tujuan agar manusia memiliki iman percaya pada Tuhan.
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(Matius 5:17)
Maksudnya adalah untuk menghadirkan hukum-hukum baru yang telah diperbaharui agar terciptanya hubungan antara manusia dengan Tuhan yang lebih dekat atau intim lagi. Karena di dalam Perjanjian Lama hubungan antara Allah dengan manusia terbatas dan ada tirai pemisah sehingga manusia tidak bisa langsung bertemu dengan Tuhan.
Akhir Kata
Demikian informasi singkat mengenai makna alfa dan omega. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan rohani kita mengenai pengertian, definisi, dan arti alfa serta omega dalam agama Kristen beserta maknanya.
Baca: