Cerita harian rohani Kristen yang mengharukan
Bersamakristus.org – Cerita rohani kristen yang mengharukan. Pada pembahasan sebelumnya kami telah mempublikasikan artikel mengenai kata bijak rohani kristen yang menguatkan. Di sana ada banyak sekali kata-kata inspiratif yang menginspirasi agar hidup kita menjadi semakin baik.
Nah pada kesempatan ini kami ingin kembali membagikan sebuah catatan yang bermanfaat. Yang. mudah-mudahan bisa membuat kita menjadi semakin memahami makna beragama Kristen yang sesungguhnya dan membuat kita menjadi semakin dewasa rohani.
Adapun yang akan kami bagikan pada kesempatan kali ini ialah sebuah cerita rohani Kristen yang mengharukan. Cerita harian singkat ini berjudul surat untuk mama. Sebuah cerita yang cukup terkenal sudah sejak lama.
Namun, karena perkembangan teknologi dan membuat konten video semakin digandrungi, mungkin catatan seperti cerita rohani ini jarang digubris kembali. Padahal ia memiliki kisah yang snagat inspiratif dan mengharukan.
Bagi yang belum mengetahui cerita rohani yang melegenda ini, mari kita sama-sama menyimak perjalanan kisah seorang anak yang mengirim surat untuk mamanya. Silahkan simak cerita rohaninya di bawah ini.
Cerita Rohani Kristen Mengharukan: Surat untuk Mama
Mitha bergegas menemui dokter bedah yang baru saja nampak berasal dari kamar operasi.
Dia menanyakan “Bagaimana kondisi anak laki-laki aku? Apakah dia baik-baik saja? Kapan aku dapat melihatnya?”
Dokter bedah itu berkata, “Maafkan kami, kita sudah lakukan segala yang dapat kita lakukan”.
Mitha berkata, “Mengapa anak laki-laki aku meraih kanker, apakah Tuhan sudah tidak akung? Tuhan, di mana Engkau saat anakku membutuhkanMu?”
Dokter itu berkata, “Salah satu berasal dari perawat bakal nampak berasal dari kamar operasi sebagian saat kembali dan anda dapat mendampingi jenazah anak anda sebelum dipindahkan ke universitas”.
Mitha memohon agar perawat itu menemaninya saat dia mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya.
Mitha menyentuh rambut pirang anaknya.
Perawat itu berkata, “Apakah anda mendambakan segenggam rambutnya?”
Mitha mengangguk. Perawat itu memotong segenggam rambut anak itu, memasukkannya ke dalam kantong plastik dan memberikannya ke Mitha.
Mitha berkata, “Ini adalah gagasan Jimmy untuk memberikan tubuhnya ke Universitas untuk penelitian. Dia berkata ini bakal dapat menolong orang lain, dan itu yang diinginkannya. Pada awalannya aku tidak setuju, tetapi Jimmy berkata, ‘ibu, aku tidak bakal menggunakannya sehabis aku meninggal, kemungkinan ini dapat menolong anak-anak yang lain untuk dapat menggunakan lebih banyak saat bersama ibunya'”.
Mitha berkata, “Jimmyku mempunyai hati emas, selalu memikirkan orang lain dan selalu mendambakan menolong orang lain sebisanya”.
Mitha berjalan nampak berasal dari tempat tinggal sakit anak-anak itu untuk untuk yang terakhir kalinya sehabis dia menggunakan saat selama 6 bulan disana. Dia tempatkan tas yang memuat barang-barang punya Jimmy ke sebelah area duduknya di dalam mobil. Perjalanan pulang saat itu sangatlah berat dan apalagi lebih berat kembali untuk memasuki tempat tinggal yang kosong.
Dia mempunyai tas selanjutnya ke kamar Jimmy dan mulai tempatkan mobil-mobilan dan barang-barang yang lain kembali ke area di mana Jimmy selalu menyimpannya. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang anaknya dan menangis hingga dia tertidur sambil memeluk bantal anaknya.
Mitha terbangun lebih kurang tengah malam dan dia atas ranjang, di area dia tertidur, dia mendapatkan surat yang terlipat. Dia membukanya, dan surat itu berisi:
Untuk ibu, aku mengerti jikalau anda bakal merindukanku, tetapi jangan berpikir jikalau aku bakal pernah melupakanmu atau berhenti menyayangimu karena aku tidak berada disekitarmu untuk menyatakan bahwa aku menyayangimu. Aku bakal memikirkanmu tiap tiap hari dan aku bakal menyayangimu apalagi lebih tiap harinya. Suatu hari kita bakal bersua kembali. Jika anda senang mengadopsi anak, anda tidak bakal kesepian, dia boleh gunakan kamar aku dan semua permainan yang aku miliki. Kalau ibu senang mengadopsi anak perempuan, kemungkinan dia tidak bakal lakukan hal yang serupa layaknya anak laki-laki, jadi anda harus membelikannya boneka dan permainan yang lainnya. Jangan sedih saat kau memikirkan aku, area ini sangat menyenangkan. Nenek dan Kakek menemuiku segera sehabis aku hingga di sini dan membawaku berkeliling, tetapi bakal perlu saat yang lama untuk menyaksikan sepenuhnya yang tersedia disini. Malaikat-malaikat di sini sangat ramah, aku bahagia menyaksikan mereka terbang. Yesus tidak layaknya gambar yang pernah aku menyaksikan tentang Yesus, tetapi aku mengerti bahwa itu Dia sehabis aku melihatNya. Yesus membawaku untuk menemui Allah Bapa. Dan kau mengerti ibu? aku duduk dipangkuan Allah Bapa dan berbincang dengannya layaknya aku ini seorang yang sangat penting. aku beritahu Allah Bapa bahwa aku mendambakan menulis surat untukmu untuk mengucapkan selamat tinggal dan menceritakan semuanya, tetapi aku mengerti bahwa itu tidak memungkinkan. Allah Bapa berikan aku sebuah kertas dan juga pena pribadiNya yang aku gunakan untuk menulis surat ini. aku pikir nama malaikat yang bakal mengirimkan surat ini kepadamu adalah Gabriel. Allah Bapa meminta aku untuk memberimu jawaban atas satu pertanyaan yang kau tanyakan padaNya. Dimana Dia saat aku membutuhkanNya? Tuhan berkata, “Di area yang serupa saat Yesus berada di salib”. Dia berada disana, layaknya Dia selalu bersama semua anak-anakNya. O ya ibu, tidak tersedia orang lain yang dapat menyaksikan apa yang tertulis di kertas ini jikalau kamu. Untuk orang lain, ini bakal nampak layaknya selembar kertas kosong. aku harus mengembalikan pena ini kembali kepada Tuhan sekarang, Dia harus menuliskan sebagian nama kembali dalam Buku Kehidupan. Malam ini, aku bakal duduk bersama Yesus untuk menikmati makan malam. aku yakin makanannya bakal enak. aku nyaris lupa memberitahukanmu. Sekarang, aku tidak sakit lagi, kankernya sudah hilang. aku bahagia karena aku sudah tidak tahan kembali bersama rasa sakit itu dan Tuhan juga tidak tahan kembali menyaksikan aku menderita kesakitan, jadi Dia mengirimkan Malaikat Pengampun untuk menjemputku. Malaikat itu menyatakan bahwa aku adalah kiriman yang spesial.
Dengan kasih akung, Allah Bapa & Yesus & Aku.
Akhir Kata
Demikian pembahasan dari cerita harian rohani kristen yang mengharukan. Mudah-mudahan dengan adanya cerita rohani yang menginspirasi dan mengharukan ini, ada hikmah dan pelajaran positif yang bisa didapat dan membuat kehidupan kita menjadi semakin baik. Amin.
Baca: