Tujuan Pernikahan Kristen

Fungsi Perkawinan dalam Agama Kristen

Bersamakristus.org – Tujuan pernikahan Kristen. Pernikahan adalah sebuah hal yang diharapkan banyak orang di Indonesia, khususnya bagi yang sudah memiliki pasangan atau pacar.

Pasalnya, ketika belum menikah kebanyakan orang Indonesia takut akan mulut pedas tetangga atau orangtua. Sudah tua namun belum menikah, kapan ngasih cucu, dan lain sebagainya.

Namun pernikahan atau perkawinan kebanyakan tidak didasarkan kepada paksaan karena hal tersebut. Melainkan, karena memang antara laki-laki dan perempuan saling mencintai.

Dalam agama Kristen, pernikahan pun memiliki tujuannya tersendiri. Ini didasarkan pada ayat emas Alkitab Injil yang menjelaskan mengenai manfaat, tujuan, dan fungsi perkawinan dalam agama Kristen.

Nah pada kesempatan ini, kami ingin membagikan informasi mengenai tujuan menikah dalam agama Kristen. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah berikut ini.

Tujuan Menikah dalam Agama Kristen

Langsung saja silahkan simak ulasan lengkap mengenai daftar tujuan atau fungsi pernikahan dalam agama Kristen Protestan dan Katolik. Simak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini.

1. Sebagai Sebuah Janji

Dalam agama Kristen, pernikahan secara simbolis bertujuan sebagai pengikat janji. Janji diikat dalam gereja merupakan janji antara dua individu yang saling mencintai dan setia untuk hidup bersama. Perjanjian ini juga untuk saling mengasihi dan dikasihi.

Ada tiga hal yang wajib dipahami dari perjanjian yang sudah ditetapkan Allah ini, yakni perjanjian merupakan tindakan dari Allah dan bukan berbentuk kontrak, kemudian Allah yang menghendaki ini kepada manusia, tidak berbentuk kondisional, dan ketiga adalah Allah sudah menambahkan berkat serta keuntungan terlepas dari umat Tuhan sudah melakukan hal tersebut atau belum.

2. Pernikahan Sebagai Kesaksian

Dengan pernikahan, maka seorang Kristen dipanggil untuk pelayanan khusus yakni sebagai keluarga. Hubungan komunikasi suami dan istri bisa menjadi wadah anak-anak untuk belajar sambil mengenal kasih Tuhan seperti yang dijelaskan dalam renungan Kristen tentang kasih.

Tujuan lain dari pernikahan adalah kesaksian, artinya sebuah latihan untuk anak-anak dalam menjalin hubungan suami istri maupun berperan sebagai orangtua. Dengan ini, nantinya bisa diteruskan secara turun-temurun untuk mendidik anak.

3. Mewujudkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab di dalam urusan pernikahan adalah untukkeperluan jasmani, batin, dan rohani, supaya bertanggung jawab dalam ketiga hal ini secara benar dan baik. Dalam merintis kehidupan rumah tangga, suami istri mesti sama-sama berusaha untuk mewujudkan rumah tangga yang bertanggung jawab apapun halangan yang merintangi.

4. Rumah Tangga yang Bertumbuh

Menurut Kejadian Pasal 2, tujuan menikah bukan hanya untuk memperoleh keturunan saja, melainkan juga memiliki target lebih tinggi yakni pertumbuhan. Ketika kedua belah pihak makin lama bertumbuh, maka bisa didapatkan kebahagiaan. Masing-masing individu harus mengampuni satu sama lain dan bisa beradaptasi supaya tidak memaksakan atau menuntut pasangan, namun lebih kepada memahami.

5. Menjadi Manusia Seutuhnya

Manusia melalui pernikahan diharapkan bsa mengembangkan pola jiwa dalam kasih Allah tanpa syarat. Contohnya, anak dalam keluarga Kristen hanya bisa merasakan kasih dari orangtua mereka ketika bertingkah laku baik, ketika mereka menyusahkan maka orangtua bisa hilang akal, marah, benci, dan menunjukkan penolakan.

6. Pengemban Jiwa Orang Percaya

Jiwa manusia adalah saling percaya, terutama di kehidupan sosial. Tanpa jiwa mempercayai ini maka manusia sulit bergaul dan bekerja mirip dengan manusia antisosial yang hidup di dunia mereka sendiri. Pembentukan dan pengembangan jiwa percaya ini adalah tujuan pernikahan supaya tiap-tiap individu dapat saling belajar untuk yakin dengan pasangan serta mempraktekkan cinta kasih secara konsisten.

7. Menciptakan Masyarakat Baru Allah

Pernikahan dibentuk oleh Allah dengan manfaat supaya tercipta penduduk baru kepunyaan Allah dan wadah yang digunakan Allah sebagai layanan menciptakan sejahtera manusia yang sudah ditebus-Nya adalah dengan lewat keluarga. Allah menghendaki tujuan pernikahan untuk melahirkan keturunan anak-anak tebusan Kristus. Tujuan pernikahan adalah untuk mendidik anak-anak supaya sanggup menjadi anak Tuhan yang tidak hanya patuh terhadap orangtua, namun juga pada Bapa.

8. Menjadi Persahabatan

Pernikahan juga bertujuan untuk menjadi persahabatan, kesatuan sosial, serta kerohanian. Maka bisa dikatakan tujuan ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan pernikahan yang hanya ditujukan untuk hubungan intim semata.

9. Pemutusan dengan Orangtua

Pernikahan punyai tujuan untuk selalu menghargai orangtua, namun sebagai suami dan istri maka menjadi putus hubungan anak dan orangtua. Seorang suami atau istri tidak harus terus perlindungan dari orangtua, melainkan mesti dikerjakan antara pasangan suami dan istri.

10. Kebersamaan Hidup

Sebuah perkawinan punyai tujuan kebersamaan yang meliputi seluruh hidup, suami istri dapat berjanji membuat sebuah kehidupan mereka secara utuh hingga akhir hayat. Kebersamaan ini mempunyai makna senasib sepenanggungan yang tidak hanya seumur hidup hingga mati saja, namun dikerjakan secara kualitatif seperti yang udah diucapkan terhadap perjanjian perkawinan.

11. Sebagai Sakramen

Pernikahan punyai sifat sakramental dan hanya mengenal jelas monogami yang bertitik terhadap martabat spesial manusia. Dikisahkan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang artinya terkecuali wanita diciptakan sejajar dengan pria dan wanita tercipta sebagai penolong yang sepadan.

12. Kesejahteraan Suami Istri

Tujuan lain perkawinan adalah untuk mensejahterakan suami, istri, dan anak-anak. Ini mendeskripsikan berusaha apa pun yang terbaik untuk pasangan, baik didalam urusan jasmani dan rohani. Pernikahan tidak punya tujuan untuk mencukupi keperluan biologis saja, namun terhitung kesejahteraan lainnya.

13. Mengarahkan terhadap Kelahiran dan Edukasi

Pernikahan jgua punya tujuan untuk siap punyai keturunan atau anak. Tidak dibenarkan terkecuali didalam pernikahan orang dengan sengaja tidak ingin punyai anak. Anak merupakan anugerah dari Tuhan, dapat namun dikaruniai anak atua tidak bukan menjadi hak suami istri yang sanggup dituntut terhadap Tuhan.

Akhir Kata

Sekian pembahasan mengenai tujuan pernikahan dalam agama kristen. Semoga informasi ini bisa membantu Anda untuk lebih memahami tujuan menikah sehingga lebih siap menghadapi kehidupan rumah tangga.

Baca:


Tinggalkan komentar