Definisi dan Penjelasan Puasa Mutih Menurut Katolik
Bersamakristus.org – Puasa mutih katolik. Tidak hanya dalam agama Islam, melainkan puasa juga dikenal dalam agama Katolik salah satunya adalah mengenai puasa mutih.
Jenis puasa ini berbeda dengan puasa minta jodoh Kristen, sebab pengertian, arti, definisi, makna, cara, doa, dan tujuannya berbeda. Mungkin juga tak banyak yang melakukannya sehingga puasa ini jarang diketahui.
Tapi alangkah baiknya kita memahami apa itu puasa mutih menurut Katolik dan pandangannya dalam Alkitab. Sehingga dengan demikian kita bisa bertambah wawasan dan memaknainya dengan bijak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskan kepada Anda tentang pengertian dan definisi puasa mutih yang benar dan lengkap. Simak pembahasan serta ulasannya pada uraian berikut.
Pengertian Puasa Mutih dalam Katolik
Puasa mutih dalam Katolik adalah puasa yang dikerjakan dengan pantang makan dan minum kecuali nasi atau air ptuih saja. Puasa jenis ini biasanya dilakukan oleh para penganut kejawen dan pelaku supranatusal.
Bagi mereka, puasa mutih dilaksanakan untuk memperoleh suatu tujuan yang biasanya berhubungan dengan hal-hal yang sulit dicapai. Contohnya soal jodoh, pekerjaan, usaha, dan lain sebagainya.
Cara Puasa Mutih Menurut Katolik
Pelaksanaan puasa mutih mengikuti beberapa aturan dan ketetapan, di antaranya ialah sebagai berikut.
- Puasa ini dilakuksanakan pada hari Rabu dan hari Jumat selama 24 jam. penuh
- Pada puasa mutih, pelakunya hanya boleh memakan roti tawar atau gandum serta minum air putih saja.
- Orang yang melaksanakannya juga tidak mengonsumsi makanan atau minuman lain, terutama yang memiliki rasa.
- Roti bisa dimakan kapan saja jika sudah merasa lapar dan air bisa diminum kapan saja jika merasa haus.
- Selama melakukan puasa mutih, mereka tetap beraktivitas seperti umumnya. Tapi, perlu melakukan doa Rosario juga untuk melengkapinya. Mereka juga perlu menyembah Tuhan Yesus Kristus.
- Jika tidak ada roti, makanan bisa diganti dengan makanan pokok, misalnya nasi atau ubi. Tapi baiknya hindari makanan yang punya rasa manis, pedas, asin, dan sebagainya. Sebisa mungkin juga tetap usahakan menggunakan roti tawar.
- Seperti berpuasa Katolik lainnya, baig perempuan yang haid tetap diperbolehkan melaksanakan puasa mutih.
Selain dengan cara-cara tersebut, juga ada cara lain melaksanakan berpuasa mutih menurut agama Katolik, yaitu sebagai berikut.
- Puasa mutih Katolik dilaksanakan sebanyak 3 hari, 7 hari, atau 40 hari tergantung kemampuan masing-masing dan fisik yang mendukung.
- Pelaksananya bisa memakan apa saja, tetapi harus tawar, tanpa garam, tidak asin, tidak pedas, tidak manis, dan tanpa rasa.
- Makanan yang boleh dimakan hanya makanan yang berwarna putih saja, seperti nasi, telur putih, dan sebagainya.
Manfaat Puasa Mutih
Bagi orang awam. puasa ini berhubungan dengan kekuatan dalam tubuh. Tapi dalam kepercayaan Katolik puasa tersebut punya manfaat lain yang tak kalah menakjubkan, yaitu sebagai berikut.
- Puasa mutih tidak fokus menahan lapar, melainkan fokus pada bagaimana umat bisa mengganti kebiasaan yang rutin dijalani. Ini membantu kita untuk mengganti kebiasaan dosa.
- Puasa ini jgua berguna mengingatkan kita bahwa Tuhan telah memberikan diir-Nya sebagai roti kehidupan. Pemberian diri ini adalah saat Tuhan menetapkan ekaristi, yaitu hari Kamis, itulah mengapa puasa mutih dilaksanakan pada Rabu dan Jumat.
- Membantu kita menguduskan kembali hati dan memusatkan perhatian kita kepada Tuhan, terutama pada saat berdoa.
- Puasa ini juga membantu kita mengurangi keserakahan serta membantu menyesali dosa yang telah kita perbuat sebelumnya.
- Puasa ini membantu kita melepas diri dari rasa tergantung akan kebutuhan jasmani serta rohani, dan juga emosi yang tak seimbang.
- Terakhir, puasa ini bertujuan untuk memberikan rasa sukacita atas apa yang diberikan oleh Tuhan.
Akhir Kata
Cukup sekian uraian yang kami bahas mengenai puasa mutih agama katolik. Mudah-mudahan dapat menjadi penambah wawasan kita untuk mengetahui pengertian serta tata cara puasa mutih.
Baca: