Cara Berpacaran bagi Umat Kristiani
Bersamakristus.org – Cara pacaran menurut iman Kristen. Di masa sekarang sebelum menikah manusia lebih memilih berpacaran terlebih dahulu. Pacaran adalah hubungan cinta tanpa ikatan resmi.
Dalam berpacaran, tentu saja tujuan dilakukannya adalah untuk lebih mengenal lawan jenis. Memastikan bahwa pilihan yang kita buat bukan kesalahan, dan dialah dambaan hati kita sesungguhnya.
Tapi ada banyak kasus pacaran disalahgunakan untuk perbuatan negatif, misalnya berhubungan badan tanpa ikatan. Padahal sudah jelas hal itu dilarang oleh agama maupun negara.
Sebagai umat Kristen yang baik, tentu saja harus mengetahui cara pacaran yang benar menurut iman Kristen. Bagaimana sih? Berikut akan kami uraikan penjelasannya.
Cara Pacaran yang Benar Menurut Iman Kristen
Di bawah ini merupakan penjelasan cara pacaran yang benar menurut iman agama Kristen. Silahkan langsung saja simak pembahasannya di bawah berikut ini secara lengkap.
1. Menjalin Hubungan Erat dengan Tuhan
Tuhan Yesus pada masa pelayanan-Nya di dunia ini slealu memanggil Tuhan dengan nama Bapa. Doa yang diajarkan Yesus juga mengajarkan manusia untuk memanjatkan doa kepada Bapa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Tuhan sebagai Bapa dalam Kristen.
Peran Bapa juga tidak lepas dari cara kita menjalin relasi dengan orang lain, termasuk pacar. Begitu besar kasih Bapa untuk kita, bahkan Dia rela mengorbankan Yesus untuk menderita bagi kita. Yesus juga mengajarkan untuk mengasihi orang lain.
Dengna kata lain, kasih yang kita terima dari Yesus memperbesar kapasitas hati kita, serta memampukan diri kita untuk bisa mengasihi orang lain dengan tulis. Kasih itu juga menjadi karakter Kristus, sehingga jika kita ingin menjalin hubungan penuh kasih, maka kita perlu memmintanya kepada Yesus, sumber kasih sejati.
2. Menjalin Komunikasi dengan Keluarga
Alasan dilarang pacaran beda agama menurut Kristen adalah karena pentingnya membangun keluarga sesuai ajaran firman Tuhan. Pentingnya mengajarkan kasih dan firman Tuhan dalam keluarga Kristen.
Berkat ajaran kasih dan firman tersebut, keluarga pun akan tumbuh menjadi keluarga yang damai sejahtera. Setelah itu, keluarga yang baik juga akan membentuk karakter yang baik pada anak-anak.
Di zaman ini kita juga kenal pacaran sembunyi-sembunyi tanpa memberi tahu orangtua. Pacaran dengan cara ini tidak disarankan dalam Kristen. Tuhan tidak menghendaki kita untuk melawan orangtua yang memiliki otoritas di atas kita, termasuk dalam memilih pasangan.
Justru Tuhan memerintahkan supaya kita menghormati orangtua. Sebagai balasannya, kita pun akan diberikan bahagia serta sukacita. Maka dari itu, hendaknya kita mengenalkan pacar atau pasangan kita kepada orang tua.
Menceritakan masalah pacar kepada orangtua kadang terasa memalukan, tapi ini justru baik untuk dilakukan. Kita mungkin sering tidak menyadarinya, namun kedekatan kita dengan keluarga dan kasih yang dirasakan dari mereka bisa memupuk rasa percaya diri.
Bila kita menyembunyikan masalah pacaran dari orangtua, bukan hanya hubungan dengan orangtua yang akan renggang, melainkan damai sejahtera kiga juga akan terganggu. Pasalnya, kita merasa harus menyembunyikan sesuatu dari mereka.
3. Berpikir Kita Sudah Utuh dalam Kristus
Cara pacarane menurut iman Kristen di atas dilakukan supaua menuntun kita untuk memiliki pemikiran bahwa kita utuh dalam Kristus. Di dunia ini kita sering menemui alasan orang pacaran untuk melengkapi satu sama lain.
Hal itu memang benar karena manusia memiliki kelemahan, dan itu bisa ditutup dengan datangnya orang lain atau pasangan. Sayangnya alasan itu kadang tanpa disadari membuat orang memiliki pemikiran bahwa mereka belum utuh jika belum punya pasangan.
Pemikiran bahwa kita belum sepenuhnya utuh tersebut dikarenakan kurangnya kasih dari orang sekitar, termasuk keluarga. Mungkin kenyataannya yaitu karena keluarga seseorang sangat menyayanginya.
Tapi karena orang tiu tidak menjalin hubungan dengan keluarga, dia tak merasakan kasih sayang. Akibatnya di cenderung mencari kasih dan penerimaan dari orang lain meski belum terlalu mengenal orang tersebut.
Pacar yang bisa mendukung dan menumbuhkan kepercayaan diri memanglah baik, tapi kita tidak bisa menjadikannya satu-satunya sumber kasih dan kepercayaan diri. Bagaimana juga, kita harus kembali mengutamakan Tuhan Yesus, Bapa yang sejati dalam hidup kita.
Sebab dari Bapa kita bisa mendapatkan kepenuhan atua keutuhan diri. Kesadaran kita pun bisa memimpin untuk menjalani masa pacaran yang kudus serta berkenan di hadapan Tuhan Yesus Kristus.
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan dari kami mengenai cara pacaran menurut iman kristen. Mari kita laksanakan sesuai tuntutan di atas, sehingga hubungan kita bisa berjalan sehat, baik, dan langgeng.
Baca: