Sikap Umat Kristiani Akan Budaya
Bersamakristus.org – Sikap orang Kristen terhadap kebudayaan. Ketika ada kebudayaan yang tidak sesuai dengan ajaran iman Kristen, kita harus menolak atau menerima?
Seperti diketahui, Kristen masuk jauh setelah Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang masih dilestarikan hingga kini. Penyesuaian pun dilakukan dari kedua sisi.
Kadang ada ajaran yang bertentangan dengan kebudayaan. Di sini, para umat Kristen kerap kebingungan dalam menentukan sikap untuk menolak atau menyesuaikan kebudayaan dengan agama.
Lalu sebenarnya sikap seperti apa yang harus orang Kristen ambil? Bagi yang belum mengetahui ulasannya, di sini kami akan membahas sikap orang Kristen terhadap kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap Orang Kristen Terhadap Kebudayaan di Kehidupan
Pada perkembangannya pertalian gereja dan budaya yang bertolak berasal dari bagaimana sadar pertalian keduanya, dan akan keluar berasal dari lebih dari satu faktor tersebut, yakni:
1. Kristus Bertentangan dengan Kebudayaan
Kristen menentang adanya kebudayaan, gereja tiadk mau tahu soal adanya kebudayaan. Hal ini membuat kebudayaan dianggap hanya memberikan pengaruh negatif berasal dari kekristenan dan gereja cocok bersama dengan peristiwa agama kristen.
2. Kristus Berasal dari Kebudayaan
Sikap Kristus berasal dari kebudayan tandanya bahwa Kristuslah yang punya kebudayaan. Maka berasal dari itu orang beriman haruslah berupaya sesuaikan diri bersama dengan kebudayaan, atau punya toleran untuk menerima perbedaan yang tersedia dan jadi target hidup orang kristen,
3. Kristus di Atas Kebudayaan
Bisa dilihat bahwa sikap Kristus di atas kebudayaan memiliki faktor dan sikap yang menggenapi kebudayaan. Namun Kristen tidak sama bersama dengan kebudayaan, maka berasal dari itu orang kristen perlu menghargai kebudayaan.
4. Kristus dan Kebudayaan di dalam Paradoks
Dalam paradoks, sikap Kristus pada kebudayaan memiliki pkkepercayaan bahwa orang Kristen dan gereja hidup di dalam dua dunia. Kehidupan tersebut membuat keduanya tidak sama secara asasi namun tidak mampu dipisahkan.
Sedangkan di satu pihak orang Kristen, gereja hidup di di dalam Kerajaan Allah, namun pada pihak lain ia hidup di di dalam kebudayaan yang tersedia pada penduduk dimana dia berada di sana mengajarkan perihal faedah berdoa bagi orang kristen.
5. Krisus Pembaharu Kebudayaan
Pengaruh berasal dari pertalian gereja dan kebudayaan, dikarenakan keperluan yang tersedia pada era kini perlu di kritisi bersama dengan pijak dikarenakan konteks yang sudah beralih dan perkembangan pemikiran-pemikiran yang teologis termasuk tetap berjalan dan berkembang di masyarakat.
6. Antagonis atau Oposisi
Dalam kebudayaan, sikap antagonis atau oposisi menjadi sikap yang membuktikan ada pertentangan. Adanya pertentangan tersebut tidak bisa didamaikan antara Kristen dan kebudayaan.
Hal ini mengakibatkan ada sikap yang keluar menampik dan menghilangkan kebudayaan pada seluruh ungkapannya. Gereja dan umat beriman benar-benar diharuskan untuk berbicara tidak atau menampik ungkapan kebudayaan khusus yang berisi perihal kebudayaan yang menghina Tuhan, menyembah berhala dan berwujud merusak dan mengesampingkan ada kemanusiaan.
7. Akomodasi atau Persetujuan
Sikap akomodasi atau persetujuan merupakan sikap yang berkebalikan berasal dari antagonis atau oposisi yang akan sesuaikan diri bersama dengan kebudayaan yang sesungguhnya sudah ada.
Maka berasal dari itu mulailah berjalan sinkritisme, yang jadi tidak benar satu sikap yang sesungguhnya demikianlah ditujukan untuk mempunyai orang pada langkah mereka berfikir dan lihat layaknya apa kebudayaan, bagaimana langkah hidup dan bagaimana berkomunikasi atau lakukan pertalian bersama dengan orang lain yang bersama dengan itu mengakibatkan seolah-olah seluruh agama merupakan agama yang sama.
8. Dominasi atau Sintesis
Meski kejatuhan yang dialami manusia ke dalam dosa membuat citra ilahinya menurun, maka dari situ sesungguhnya manusia tidak jatuh total. Pasalnya manusia akan tetap memiliki kehendak yang bebas dan mandiri.
Hal ini menunjukan bahwa, meskipun tersedia kebudayaan kafir pun umat Kristen mampu lakukan akomodasi secara penuh dan akan menjadikan kebudayaan kafir itu sebagai anggota berasal dari imam, namun pada kenyataan kebudayaanlah yang ditambah dan disucikan oleh skaramen yang sudah jadi anugrah Illahi.
9. Dualisme atau Pengutuban
Sikap orang kristen pada kebudayaan tidak benar satunya adalah dualisme atau pengutuban, yakni adalah dualisme perihal kebudayaan ayng mengantarai perihal pendiriannya berkaitan iman berasal dari kebudayaan yang merupakan kehidupan kaum beriman kepercayaan kepada karya Allah kepada Tuhan Yesus Kristus, namun sesungguhnya manusia akan selalu berdiri di di dalam kebudayaan kafir.
10. Pengudusan atau Pertobatan
Sikap perihal pengudususan atau pertobata adalah dikap yang tidak menolak, namun termasuk tidak menerima, namun sikap berasal dari kepercayaan yang kuat bahwa kejatuhan umat manusia tidak mampu menghilangkan kasih Allah atas manusia. Manusia perlu beroleh kebudayaan selama hasil-hasil yang dihasilkan menerima dan memuliakan Allah, tidak akan menyembah berhala.
Akhir Kata
Demikian pembahasan mengenai sikap umat kristen terhadap kebudayaan. Mudah-mudahan bisa memberi wawasan tambahan kepada kita untuk mengetahui kaitan kebudayaan dan agama Kristen.
Baca: