Pengertian Paroki Katolik Menurut Alkitab
Bersamakristus.org – Pengertian paroki. Banyak orang yang mengatakan ‘saya dari paroki A’, ‘saya dari paroki B’ dan sebagainya. Kata paroki biasa digunakan oleh jemaat Gereja Katolik untuk menanyakan di maa seseorang menjadi anggota jemaat Gereja.
Singkatnya, orang Katolik sering mengganti kata gereja dengan paroki. Kata paroki sendiri berasal dari bahasa Yunani (parokein) yang artinya musafit atau pengembara. Nama paroki kini menggambarkan pembagian wilayah jemaat gereja.
Sistem paroki tidak dibentuk untuk mengotak-kotakkan jemaat gereja, namun dibentuk untuk mendorong jemaat gereja lebih aktif dan partisipatif dalam pelayanan gereja. Jemaat didorong untuk bersekutu tak terbatas pada hari dan ruang, namun juga di dalam wilayah ttinggalnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem paroki ini, Anda bisa menyimak ulasan mengenai pengertian dan definisi paroki dalam agama Katolik, termasuk hierarki, pembagian wilayah, dan sebagainya.
Hierarki Gereja Katolik
Sebelum membahas paroki, terlebih dahulu kita pahami hierarki dalam gereja Katolik. Mungkin kita kerap mendengar Paus dalam Katolik terutama saat paskah. Gereja Katolik di seluruh dunia dipimpin seorang Paus yang berkedudukan di Roma, Vatikan.
Paus memiliki tugas untuk menggembalakan jemaat gereja, ia berhak menentukan kebutuhan gereja dan bertugas memimpin kegiatan ibadah. Seabb, Paus tidak bisa mengawasi seluruh gereja di dunia, maka dalam melaksanakan tugasnya ia dibantu Uskup.
- Uskup dipilih dan dilantik oleh Paus untuk memimpin keuskupan di wilayah provinsi gerejawimasing-masing negara. Wilayah provinsi gerejawi tidak sama dengan wilayah provinsi negara.
- Uskup memiliki tugas seperti para rasul menjadi gembala dalam gereja. Ada dua Uskup yaitu Uskup Agung atau Uskup Metropolit dan Uskup Sufragan. Uskup berkedudukan di keuskupannya masing-masing.
- Karena tugas dan perannya, banyak orang menerima para uskup seperti pengganti kedua belas murid Yesus meski itu tidak berarti hanya ada dua belas Uskup di dunia ini.
- Kita juga sering mendengar jabatan Pastor atau Romo dalam gereja Katolik. Pastor adalah orang-orang yang telah menyelesaikan sekolah di Seminari dan ditahbiskan oleh Uskup untuk melayani menjadi seorang Pastor.
- Pastor bertugas untuk menggembalakan umat Katolik dalam gereja dan memberitakan firman Tuhan. Pastor inilah yang kemudian bertugas memimpin dalam sebuah paroki.
Pengertian Paroki Menurut Katolik
Paroki menurut agama Katolik pada zaman dulu dipakai menjadi sebutan orang Israel yang tinggal dalam pembuangan Mesir. Kata ini kemudian merujuk pada orang Israel yang merindukan Yerusalem, mereka dianggap sebagai orang Islam yang berziarah di dunia.
Tak jauh berbeda dengan makna zaman dulu, sekarang istilah paroki berarti jemaat gereja yang mengharapkan kehidupan kekal di sorga. Jemaat gereja adalah mereka yang mampir di kehidupan dunia dan berziarah menuju kerajaan sorga.
- Secara teoritis dikatakan paroki adalah komunitas kaum beriman yang dibentuk tetap dengan batas-batas kewilayahan tertentu dalam keuskupan.
- Kitab Hukum Kanonik No. 515 mendefinisikan paroki sebagai jemaat tertentu kaum beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam gereja partikular dan yang reksa pastoralnya, di bawah otoritas Uskup diosesan, dipercayakan kepada pastor paroki sebagai gembalanya.
- Bagi mereka yang baru mengetahui kata paroki mungkin definisi ini membingungkan. Kita dapat mengartikan paroki sebagai sebuah gereja misal paroki A berarti gereja A dan paroki B berarti gereja B. Pihak yang berwenang untuk mendirikan, membubarkan, ataupun melakukan perubahan dalam paroki adalah Uskup.
Hal terpenting untuk dipertimbangkan setiap paroki adalah reksa pastur umat, yakni tiga tugas utama sebagai seorang nabi yang memimpin pesan Injil, menjadi iman yang memimpin pelayanan sakramen untuk menguduskan Tuhan, dan menjadi raja yang murah hati. Tugas-tugas ini dilakukan untuk umat beriman untuk mengetahui jemaat paroki. Mutual pastoral dipercayakan pada pemahaman paroki pastor yang berada di bawah wewenang uskup.
Kegiatan yang dilakukan dengan pastur ini harus diakui oleh Uskup. Parkoki pendeta tidak bekerja sendirian, melainkan diberi saran oleh pastur paroki yang diketuai Paroki Pastor. Dewan bertanggung jawab untuk memberikan bantuan yang diperlukan oleh orang-orang dengan mutualones pastoral paroki. Selain itu, saran pastoral juga digunakan untuk mengembangkan kegiatan pastoral. Sebagai hamba Allah di paroki, Dewan Pastoral telah menjadi lembaga komunikasi organisasi iman dan layanan dan bukan lembaga birokrasi.
Pembagian Wilayah
Jemaat pada paroki dibagi menjadi beberapa wilayah yang biasanya didasarkan pada wilayah sipil. Contohnya paroki A, yang terbagi ke dalam tiga wilayah, yakni jemaat daerah X, Y, dan Z, sistem ini juga sering dipakai oleh banyak Gereja Protestan.
Sistem [aroki ini memiliki tujuan untuk memudahkan koordinasi jemaat. Setiap wilayah memiliki ketua umat yang bertugas untuk berkoordinasi dengan dewan pastoral paroki. Bila ada pemberitahuan dari gereja, maka mereka akan menghubungi ketua umat.
Ketua umat akan memberikan informasi kepada jemaat paroki yang berada di dalam wilayahnya. Selain itu gereja juga akan mudah untuk mendata jemaatnya. Misal ada jemaat paroki A di daerah X yang baru saja lahir, ketua umat akan mendata dan memberikan informasi ini kepada gereja. Ini juga berlaku untuk sakit, meninggal, baptis, dan sebagainya seperti berikut.
- Untuk paroki yang cukup besar, jemaat tidak hanya dibagi dalam wilayah, tetapi bisa jadi lebih kecil lagi. Bentuk-bentuk subunit, secara berurut dari yang terbesar, adalah wilayah, stasi, lingkungan, dan blok.
- Biasanya, blok sebagai unit terkecil dibatasi maksimal 20 keluarga yang tinggal berdekatan. Meski ada perbedaan unit, seluruhnya tetap satu dalam Dewan Pastoral Paroki.
- Hal positif dari sistem ini adalah sistem ini akan membantu pihak gereja untuk menjalankan tugas dan panggilannya. Kita perlu mengingat gereja bukan sekedar bertugas untuk mengadakan ibadah secara rutin dan mengumpulkan jemaatnya sebanyak-banyaknya.
- Gereja memiliki tiga tugas dan panggilan yaitu koinonia (persekutuan), marturia (kesaksian), dan diakonia (pelayanan). Wilayah-wilayah paroki bukan sekedar status administrasi jemaat, tetapi jadi persekutuan sendiri.
- Biasanya setiap wilayah paroki memiliki kegiatan persekutuannya sendiri seperti doa mingguan atau lainnya. Dengan ini, gereja akan lebih efektif untuk menjaga persekutuan jemaat dengan Tuhan. Selain itu, wilayah-wilayah pengertian paroki membantu dalam mendata jemaat pengertian paroki yang membutuhkan pelayanan khusus.
Akhir Kata
Demikian pembahasan singkat megenai pengertian arti paroki. Demikian pengertian dan arti paroki Katolik secara jelas berdasarkan Alkitab dan sejarahnya. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan rohani kita.
Baca: