Sifat-sifat Kegerejaan Katolik
Bersamakristus.org – Sifat gereja Katolik. Gereja menjadi tempat ibadah umat Katolik, di sana banyak jemaat yang berdoa, menyanyikan lagu gereja terbaru, dan masih banyak lagi ibadah lainnya.
Gereja menjadi tempat perkumpulan umat beriman ini adalah anggota tubuh Kristus yang berkaitan dengan yang lainnya. Gereja ini juga tidak bias bekerja apabila kehilangan salah satu anggotanya.
Maka dari itu pada kehidupan sehari-hari kita menemukan ada beberapa jenis gereja mulai dari gereja Katolik, Protestan, sampai gereja Kristen Ortodoks yang memiliki sifat-sifat berbeda satu dengan yang lainnya.
Termasuk dengan gereja Katolik, tentu memiliki sifat yang perlu dipahami oleh umatnya. Nah di kesempatan ini kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai sifat-sifat gereja Katolik, silahkan simak ulasannya di bawah ini.
Karakteristik dan Sifat Gereja Katolik
Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak pembahasan mengenai karakteristik dan sifat gereja Katolik. Simak pembahasan lengkapnya pada ulasan di bawah ini.
1. Satu
Sifat gereja Katolik pertama adalah satu, maksudnya adalah gereja Katolik berada pada satu naungan kepemimpinan gereja yang dinamakan dengan paus. Paus mewakili keberadaan gereaj yang tidak kelihatan.
Di bawah jabatan paus ada uskup yang memegang kesatuan gereja Katolik di wilayah tertentu. Uskup juga akan memiliki bawahan lagi yang memiliki cakupan wilayah lebih kecil, semua sistem kepemimpinan akan terpusat.
Karena adanya sistem terpusat inilah maka gereja Katolik di seluruh dunia akan memiliki pedoman yang sama seperti kalender liturgi, misalnya bacaan-bacaan Injil yang akan menjadi bahan khotbah yang akan disampaikan oleh para iman maupun uskup.
Dengan adanya tri tugas gereja, maka setiap orang akan ikut terlibat dalam kegiatan pelayanan gerejawi untuk bersama-sama membantu menumbuhkan iman dalam Kristus. Gereja Katolik juga mengimani satu Tuhan, satu iman, dalam satu komuni suci.
Selain itu satu juga berarti kesatuan iman yang dimiliki oleh umat kepada Bapa, ada banyak hal yang diperlukan untuk menjaga keutuhan dan kesatuan gereja. Beberapa hal ini di antaranya adalah adanya banyak peran gereja, seperti mengadakan kegiatan.
Kegiatan tersebut meliputi doa bersama, kebaktian, retret, seminar, dan lain sbeagainya. Karena umat Katolik adalah satu adlam Kristus, maka semua kegiatan itu dilakukan untuk membantu umat bertumbuh dan berkembang dalam iman.
2. Kudus
Kudus artinya kita sebagai orang Katolik percaya dengan sungguh-sungguh bahwa gereja tidak bisa kehilangan kekudusannya. Kekudusan dari gereja bisa didapat dari Tuhan yang rela datang ke dunia menyerahkan diri-Nya dan menjembatani hubungan Allah bersama manusia yang pernah dihancurkan oleh adanya dosa turunan dalam Kristen.
Kehancuran hubungan ini adalah akibat dosa menurut Alkitab yang berusaha diperbaiki oleh Yesus. Kita juga tentu mengetahui bahwa Yesus tidak memiliki noda dan cela, bahkan Dia juga dikandung dengan tanpa adanya dosa.
Kemudian seperti yang kita ketahui, Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia, Ia memiliki 12 orang murid atau dikenal dengan Para Rasul yang melanjutkan karya keselamatan yang telah dirintis oleh-Nya. Setelah bangkit dan kembali ke surga, Dia menunjuk Petrus, salah seorang dari Rasul-Nya untuk mendirikan gereja.
Inilah yang menjadi cikal bakal adanya keberadaan gereja Katolik. Sampai saat ini ajaran Yesus untuk memiliki satu pemimpin gereja Katolik masih tetap dilaksanakan dengan adanya keberadaan paus dari masa ke masa yang juga masih bertugas untuk melanjutkan karya keselamatannya.
Karena Yesus meminta Petrus untuk mendirikan gereja, maka kekudusan gereja juga berasal dari Kristus, kekudusan ini tentu tidak bisa diambil oleh siapapun. Allah Bapa juga menghendaki hamba-Nya untuk kudus seperti Kristus sendiri adalah Kudus, karena itu Dia memberikan sarana keselamatan untuk manusia berupa adanya sakramen.
Bila kita mmeaknai sakramen ekaristi atau sakramen baptis, kita akan menyadari bahwa sakramen adalah sarana keselamatan yang diberikan Allah kepada kita. Meski ada perbedaan sakramen Katolik dan Protestan, namun hal ini tak membuat sakramen memiliki fungsi yang berbeda.
3. Katolik
Sifat gereja Katolik berikutnya adalah Katolik itu sendiri atau umum. Katolik adalah bahasa Yunani yang artinya umum, dan pada dasarnya gereja Katolik memiliki arti keterbukaan, waktu, dan tempat. Berdasar sifat keterbukaannya, gereja Katolik umum atau terbuka untuk semua orang dari berbagai kalangan.
Meski kita mengetahui umat Kristiani bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang terpilih dan dipilih oleh Allah, tapi karya keselamatan yang ingin Allah Bapa berikan tidak hanya terbatas pada bangsa Israel, tapi seluruh umat manusia. Jadi, pandangan hanya Israel yang beragama Katolik saja itu tidak benar. Gereja Katolik juga tidak memandang latar belakang seseorang yang ingin mempelajari ajaran agama Katolik.
Berkenaan dengan waktu, ajaran gereja Katolik berasal dari ajaran yang disampaikan Yesus akan tetap terus diajarkan dari waktu ke waktu. Ajaran ini mulai dari cara beribadah sampai berbagai bentuk hari raya dalam Katolik. Setelah Yesus bangkit, ajaran-Nya dilanjutkan oleh Para Rasul dan tetap berlanjut sampai saat ini.
Sementara mengenai tempat gereja Katolik tidak memilih satu wilayah tertentu sebagai tempat pewartaan kabar gembira yang telah dibawa oleh Yesus. Gereja Katolik juga bisa ditemui di banyak tempat di dunia meski memang pusatnya ada di Vatikan, tempat paus tinggal.
4. Apostolik
Terakhir adalah apostolik, yaitu gereja Katolik berpegang teguh pada ajara Kristus dan ajaran Para Rasul. Gereja Katolik dalam perkembangannya dibantu digerakkna Roh Kudus. Setelah Yesus bangkit, Dia menyuruh Petrus untuk melanjutkan pewartaan kabar gembira.
Petrus kemudian mendirikan gereja dan membentuk susunan kepengurusan yang dipegang oleh Rasul-rasul lainnya. Karena gereja Katolik bersifat apostolik, maka gereja setelah sepeninggalan Petrus dan Rasul-rasul yang lain segera mencari pengganti mereka. Para pengganti ini akan bertugas meneruskan tugas pewartaan kabar gembira.
Ajaran yang diajarkan juga secara turun temurun tetap berusaha untuk dijaga, para penerus Kristus ini akan melanjutkan ajaran Kristus dan menyampaikannya kepada umat. Paus, uskup, imam, diakon, serta biarawan biarawati juga bisa membantu meneruskan ajaran yang telah direncanakan atau diprogramkan oleh para hirarkis.
Mereka juga memiliki hak membuat atau mengadakan program demi membantu pertumbuhan iman umat dalam misi pewartaan kabar keselamatan ini, dan apabila mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan program mereka, maka penerus selanjutnyalah yang akan meneruskannya. Karena itu kita mengenal doa syahadat yang merupakan tradisi jemaat perdana untuk berdoa serta menyembah Tuhan.
Akhir Kata
Sekian sampai di sini terlebih dahulu penjelasan tentang sifat-sifat gereja katolik. Semoga bisa menambah wawasan Anda mengenai karakteristik dan sifat gereja Katolik dan kita bisa memahaminya.
Baca: