Makna Kamis Putih

Arti Ibadah Kamis Putih dalam Kristen

Bersamakristus.org – Makna kamis putih. Kamis Putih menjadi salah satu bagian perayaan dalam tri hari suci selain Jumat Agung dan Sabtu Suci. Puncaknya adalah Paskah yang merupakan hari kebangkitan-Nya.

Pada Kamis Putih diperingati sebagai saat di mana Yesus membasuh kaki murid-Nya, melakukan perjamuan terakhir, dan pada akhirnya tertangkap di Taman Getsemani. Setelah itu terjadi peristiwa penyaliban Yesus Kristus.

Ada banyak hal yang terjadi di Kamis Putih. Mulai dari perjamuan kudus, peristiwa pembasuhan, Yesus berdoa di taman Getsemani, Yudas mengkhianati Yesus, hingga petrus memotong kuping seorang prajurit dan Yesus menyembuhkannya.

Tentu saja berbagai peristiwa tersebut memiliki makna yang harus kita pahami. Di sini kami akan menjelaskan kepada Anda secara lengkap mengenai makna Kamis Putih tapi mari kita simak lebih dulu asal mula dan sejarah terjadinya terlebih dahulu.

Asal Mula Sejarah Peristiwa Kamis Putih

Pada saat perjamuan kudus, Yesus memotong tubuh-Nya dan mengabil darah-Nya. Tubuh-Nya dipotong-potong menjadi roti dan darahnya dijadikan sebagai anggur, ini yang dinamakan dengan transsubstansiasi.

Banyak yang mengira apa yang diberikan Yesus bukan tubuh dan darah-Nya, melainkan hanya metafora saja. Padahal, itu benar-benar Yesus memberikan daging dan darah-Nya. Daging itu berubah menjadi roti dan darah-Nya menjadi anggur.

Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.

Yohanes 6:51

Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Yohanes 6:55

Memaka tubuh Kristus merupakan simbol bahwa kita telah menjadi satu dengan Kristus. Meminum darah-Nya menjadi simbol bahwa janji penebusan dosa akan tergenapi. Yesus membasuh kaki murid-Nya, menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus melayani, bukan dilayani.

Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

Yohanes 13:14–17

Makna Kamis Putih dalam Agama Katolik

Mari kita bahas satu per satu makna Kamis Putih supaya kita bisa lebih mengetahui apa saja yang bisa kita pelajari dalam perayaan umat Katolik tersebut. Silahkan simak pembahasannya di bawah ini.

1. Kerendahan Hati

Perjamuan kudus menjadi peristiwa yang juga dilukis oleh Leonardo da Vinci. Lukisan aslinya yang berjudul The Last Supper disimpan di Gereja Santa Maria, Milan, Italia. Saat itu orang Yahudi tengah memasuki Paskah.

Paskah bagi Yahudi untuk memperingati kebebasan Bangsa Israel dari perbudakan Bangsa Mesir. Setelah kebangkitan Yesus, pada hari ketiga, Paskah diperingath sebagai kebebasan manusia dari dosa. Orang Yahudi juga memperingatinya dengan makan roti tidak beragi.

Yesus Kristus sebelum melakukan perjamuan menunjukkan ekspresi sedih. Dia sudah seringkali memperingatkan murid-Nya bahwa dia akan menjadi martir penebusan dos. Dan hal ini diucapkan-Nya kembali yang tertuang dalam ayat Alkitab berikut.

Jawab Yesus: Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.

Matius 26:18

Yesus mengatakan waktu-Nya hampir tiba, ini menunjukkan bahw waktu-Nya menggenapi nubuat para nabi sudah dekat. Ketika makan malam, Yesus sudah memperingati murid-murid-Nya bahwa satu dari 12 murid-Nya akan mengkhianati-Nya, tentu saja mereka bertanya siapa yang dimaksud.

Namun ada satu orang yang menyadari bahwa dialah yang akan menyerahkan Yesus kepada orang Farisi dan faksi lain yang membencinya, yaitu Yudas Iskariot. Yesus juga menyebut bahwa Petrus akan menyangkal Yesus sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok.

2. Kasihilah Musuhmu

Dia begitu sedih karena akan menggenapi nubuatan para nabi. Mungkin ini terasa aneh bagi mereka yang tiadk mengimani Yesus Kristus. Namun hal tersebut tidak aneh karena Yesus sendiri adalah Tuhan yang memanifestasikan diri-Nya menjadi manusia.

Yesus adalah manusia dan tuhan, Dia juga memiliki sifat seperti manusia, mulai dari takut, marah, dan sedih. Yesus berdoa kepada Bapa di surga tentang laporan bahwa Dia sudah siap untuk menggenapi janji penebusan dosa. Kemudian ia ditemani oleh Petrus dan dua anak Zebedeus, yaitu Yakobus dan Yohanes.

Tapi ketiga ornag itu justru tidur ketika Yesus meminta untuk berjaga. Oleh karena itu Yesus menasehari mereka untuk berjaga sebab roh itu menurut tapi daging itu lemah. Nasehat itu menunjukkan kepada kita untuk tetap menahan nafsu duniawi supaya tidak terjebak di dalam dosa.

Kisah ini juga mengajarkan kita untuk tetap setia berdoa kepada-Nya. Berdoa sebagai komunikasi harus kita lakukan supaya perjalanan kita di dunia itu terberkati oleh Tuhan. Bagi yang jarang membaca doa sehari-hari Kristen, mulailah membiasakan diri karena doa itu nafasnya orang Kristen.

Ingat Ora et Labora, Petrus adalah hamba yang setia, ini ditunjukkan ketika da melakukan pengawalan terhadap prajurit yang ingin menangkap Yesus. Petrus memotong kuping salah satu prajurit, yaitu Malkhus. Namun Yesus justru marah dan memilih menyembuhkan kupinngya. Yesus memberikan teladan agar kita mengasihi musuh sama seperti yang dijelaskan dalam ayat Alkitab tentang kasihilah musuhmu.

3. Nafsu Duniawi

Yudas merupakan murid Yesus yang akan menyerahkan Yesus untuk dihukum salib, Dia sudah memberi kode kepada murid-Nya bahwa ada salah satu dari mereka yang akan berkhianat. Lalu mengapa Yudas menghkhianati Yesus? Apa karena alasan harta? Tidak, karena Yudas hanya menjual Yesus senilai 30 keping perak atau sekitar 19 dollar saja.

Jadi bukan karena uang, tapi ada maksud lain. Seperti orang Yahudi saat itu, Yudas ingin menjadikan Yesus pemimpin revolusi orang Yahudi untuk melakukan pemberontakan kepada Kekaisaran Romawi. Hal ini pernah dilakukan oleh Judas Makabe yang memberontak melawan Kekaisaran Seleukid dan pada akhirnya mendirikan Dinasti Hasmonea, namun sayang kerajaan itu tak bertahan lama.

Yudas berharap Yesus mau memimpin pemberontakan melawan Roma, sayangnya Yesus mengajarkan mereka untuk taat kepada Kaisar. Jadi, Yesus tak memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin dunia karena Dia sudah menjadi pemimpin di surga. Maka, Yugas menjual Yesus kepada para imam agar terjadi revolusi di Kota Yerusalem ketika Yesus diadili oleh Pilatus.

Namun, harapan itu tak terwujud karena Yesus memilih jalan salib. Ini mengecewakan Yudas dan dia pun mengembalikan uang tersebut kepada para imam dan memilih mengakhiri hidupnya karena rencananya yang gagal.

Apa yang dilakukan Yugas mengajarkan kita satu hal, yaitu nafsu duniawi tidak akan menggagalkan penggenapan firman Allah. Ketika kita berdoa, kita sering ingin doa kita dikabulkan dan ketika tidak terkabul maka kita kecewa. Padahal, Allah memiliki rencana yang mungkin lebih indah daripada yang kita bayangkan.

Akhir Kata

Sekian pembahasan lengkap dari kami mengenai makna ibadah kamis putih. Mari kita lebih memaknai Kamis Putih sebagaimana kita telah mengetahui arti dan makna penting yang ada di balik ibadah tersebut.

Baca:


Tinggalkan komentar