Arti Ibadah Jumat Agung dalam Kristen
Bersamakristus.org – Makna Jumat Agung. Dalam agama Kristen ada peringatan Jumat Agung. Ini merupakan perayaan penting dalam kalender gerejati sebagai salah satu tri hari suci selain Rabu Abu dan Kamis Putih.
Meski demikian mungkin masih ada yang belum memahami makna Jumat Agung. Kebanyakan dari mereka hanya memperhatikan hari Paskah sebagai hari raya dan menganggap Jumat Agung sama dengan hari Paskah. Padahal keduanya berbeda.
Hal ini juga sudah kita bahas dalam perbedaan Jumat Agung dengan Paskah. Anda bisa membaca artikel tersebut terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang membedakan kedua peringatan Kristen tersebut.
Nah di kesempatan ini kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai makna peringatan Jumat Agung. Tapi sebelum itu mari kita ketahui tentang peringatan perayaan tersebut terlebih dahulu.
Peringatan Jumat Agung
Pernahkah kita memikirkan apa saja yang Yesus lakukan sampai manusia percaya bahwa Dia adalah anak Allah? Dia harus berkorban sampai puncaknya Dia disalibkan pada masa pemerintahan Platus.
Bila kita mengingat kembali bagaimana Yesus disiksa dna dihin, mungkin kita akan emosi bercampur sedih. Tapi bukan itu sebenarnya pesan utama dalam penyaliban Yesus. Wajar jika kita bersedih, tapi alangkah baiknya itu hanya emosi sementara dan membawa kita menjadi lebih baik lagi.
Kita memperingati Jumat Agung bukan hanya sebatas peringatan dukacita saja, melainkan diharapkan kita bisa memandang kematian Yesus dari sisi lain yang maknanya lebih besar. Maka dari itu kita harus mengetahui makna Jumat Agung.
Makna Perayaan Jumat Agung dalam Kristen
Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak ulasan lengkap mengenai makna perayaan Jumat Agung dalam agama Kristen. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Penderitaan Bukan Akhir
Mungkin kita pernah dengar bahwa smeua orang memiliki salib masing-masing yang harus ditanggungnya. Percayalah bahwa itu benar adanya, salib di sini adalah penderitaan. Bahkan Tuhan juga mengatakan bahwa siapa yang ingin mengikuti Dia, harus memikul salibnya sendiri.
Ketika menjadi roang Kristen, kita tidak menjanjikan bahwa kita akan hidup nyaman dan tentram. Mungkin bila Roh Kduus beserta kita setiap hari, kita akan merasakan damai sukacita. Tapi masih ada tantngan dan di sini adalah peran kita memandang beban yang menjadi tanggungan kita.
Benar bahwa salib Yesus menandakan hidup ini tak akan berjalan mulus. Tapi apa ini mematahkan semangat hidup kita? Kalau kita jatuh ke dalam perasaan itu, ada baiknya kita berdiam dan merenung. Ubah mindset bahwa tujuan hidup ini bukan sekedar bahagia saja, melainkan ada berbagai hal yang harus kita capai.
Jangan sandarkan pengharapan dan semangat kita hanya pada kebahagiaan. Karena jika itu yang kita lakukan, kita akan mudah dikendalikan suasana hati dan sulit konsisten dengan apa yang kita kerjakan.
Secara langsung Tuhan akan menempa ita unguk menjadi pribadi yang kuat, seperti berlian yang harus diasah berkali-kali agar menjadi batu yang indah dan mahal harganya. Memang tak mudah untuk terus berjalan saat suasana hidup tak memungkinkan, namun di sini kita bisa merenungi peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
2. Pengampunan
Penyaliban adalah bukti kasih Allah kepada manusia. Dijelaskan juga dalam Alkitab bahwa Allah ingin menyerahkan anak-Nya yagn tunggal karena cinta-Nya yang begitu besar kepada manusia. Ini dilakukan-Nya sebab Dia tahu bahwa manusia tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri sehingga harus ada penebus.
Saat Yesus lahir ke dunia bahkan Dia telah menunjukkan lewat sikap-Nya seberapa pentingnya kasih. Selama hidup, Dia selalu mengasihi orang lain bahkan saat Dia menderita pun Dia meminta Allah untuk mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Ini karena Yesus tahu bahwa manusia sangat terbatas.
Yesus juga tetap mengasihi musuh-Nya. Dia menunjukkan kepada kita semua bahwa tak ada gunanya mendendam yang pada akhirnya bisa menimbulkan perasaan benci terlalu besar. Ingat bahwa Yesus saja mau merendahkan hatinya untuk mengampuni, maka kita tidak seharusnya membalas kejahatan dengan kejahatan karena itu tidak akan mengubah apapun.
Selain itu berkaitan denan salah satu visi umat Kristiani, yakni menyebarkan kasih di mana saja kita berada. Maka kita harus yakin bahwa kasih memiliki dampak besar bagi orang yang menerimanya. Dengan menerima kasih maka seseorang bisa menyebarkan kasihnya juga kepada orang lain.
Namun sebagai orang Kristen, sebenarnya di mana kita bisa mendapatkan kasih sejati tersebut? Jawabannya tentu saja dari Allah Bapa dan Yesus Kristus. Di dalam ayat Alkitab tentang kasih sayang juga sudah dijelaskan bahwa kita bisa mengasihi orang lain dengan tulus karena Allah lebih dulu menyatakan kasih-Nya kepada kita.
3. Membangun Keyakinan Sebagai Pemenang
Seseorang hanya akan dikatakan sebagai pemenang bila dia bisa melewati tantangann atau ujian. Pemenang pasti sudah teruji dan siap menuju tingkatan yagn lebih sulit, itulah mengapa hidup ini tak selalu berjalan mulus dna kita butuh tantangan untuk membentuk kepribadian kita.
Bayangkan bila hidup kita tanpa masalah, tentu saja akan terasa hambar karena akan menjadi biasa-biasa saja. Dengan masalah kita bisa belajar sesuatu. Bagaimana menghadapi dan merespons segala hal yang terjadi pada kita. Kita bisa menjadi orang yang lebih bijaksana karena kita memiliki banyak pengalaman.
Bila kita sudah menyadari bahwa tantangan akan membentu kita menjadi lebih tangguh, maka kita akan memiliki keberanian untuk mencoba hal baru yang lebih menantang. Di sini mentalitas pemenang terbentuk dan seorang pemeanng akan tahu tujuan hidupynya.
Setiap orang Kristen juga hendaknya memaknai Jumat Agung sebagai kesempatan berbenah dan kembali membentuk tekad. Sehingga, ini tidak hanya sebagai peringatan saja melainkan bisa menjadi pembaruan bagi umar Kristiani dengan menjadikan Yesus sebagai teladan kita dan mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Mungkin hasilnya tak akan kita peroleh dalam waktu dekat, namun bila kita konsisten dan selalu berharap kita akan melihat suatu perubahan yang terjadi pada hidup kita di masa yang akan datang. Jangan pula jadikan ini sebagai beban, melainkan cintailah setiap proses pertumbuhan kita karena hidup adalah sebuah proses.
Akhir Kata
Sekian pembahasan lengkap dari kami mengenai makna jumat agung dalam agama kristen. Mari kita peringati Jumat Agung sebagaimana mestinya umat Kristiani lainnya merayakannya.
Baca: