Sakramen dalam Gereja Katolik

Macam-macam Sakramen Menurut Katolik

Bersamakristus.org – Sakramen dalam gereja Katolik. Dalam gereja Katolik sakramen dimaknai sebagai tanda kehadiran Allah ke dalam hidup manusia. Selain itu juga bisa sebagai tanda rahmat Allah yang berkhasiat.

Umat Katolik juga mempercayai bahwa sakramen menunjukkan serta merupakan saluran anugerah Allah dan sebagai sarana komunikasi yang efektif antara manusia dan Allah. Sementara itu dalam Katolik, sakramen terbagi menjadi 7 macam.

Ketujuh sakramen tersebut meliputi sakramen baptis, krisma, ekaristi, pengurapan orang sakit, tahbisan imamat, dan perkawinan. Mungkin masih banyak umat Kristiani yang tak memahaminya secara jelas.

Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan mejelaskan kepada Anda mengenai sakramen apa saja yang ada dalam gereja Katolik. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini.

7 Sakramen dalam Kepercayaan Umat Katolik

Langsung saja tanpa banyak basa basi lagi, silahkan simak pembahasan mengenai sakramen dalam gereja Katolik. Simak langsung di bawah ini dirangkum dari berbagai sumber.

1. Sakramen Baptis

Baptis menjadi dasar kehidupan sakramental tiap umat Katoplik. Pembaptisan sangat penting dlama rencana penyemalatan Allah. Di Perjanjian Baru, Yesus juga melakukan banyak sekali peristiwa yang menjadi pralambang sakramen baptis ini. Sakramen baptis ini dibedakan menjadi baptis selam dan percik.

Pembaptisan melalui air menjadi salah satu tema umum yang berulang kali muncul dalam kitab suci, baik itu di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Misalnya pada Perjanjian Lama tanda keselamatan dengan air mencapai puncaknya ketika Yosua mengantar bangsa-bangsa Israel ke Sungai Yordan tanpa membasuh kaki-Nya dan masuk ke Tanah Perjanjian.

Pada Perjanjian Baru, sakramen baptis menjadi tanda kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus. Misalnya ketika Tuhan Yesus dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes, pada saat itu Roh Kudus turun ke atas-Nya.

Seperti roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan air pada awal penciptaan, demikian juga roh Allah melayang-layang di atas permukaan air pada awal penciptaan, demikian juga Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air pada wal penciptaan dan mengurapi Yesus.

Dalam Paskah-Nya Kristus membuka sumber Pembaptisan bagi semua orang. Ia telah berbicara tentang sengsara yang akan dialami-Nya di Yerusalem, sebagai suatu ‘Pembaptisan’ yang harus Ia terima. Darah dan air akan mengalir dari lambung-Nya yang tertikam di salib juga merupakan lambang Pembaptisan dan Ekaristi, yang adalah sakramen-sakramen kehidupan Baru.
Keteskismus 1225

2. Sakramen Krisma

Sakramen krisma memiliki tujuan untuk menguatkan dan meneguhkan materi Roh Kudus yang sudah diberikan kepada umat Katolik usai pembaptisan. Anda dari sakramen ini adalah pengurapan minyak suci bernama Krisma. Dalam kitab suci Perjanjian Lama dan juga Kateskismus 1293-1294, sakramen Krisma memiliki makna pembersihan, penyembuhan, dan tanda penobatan.

Sementara di dalam Perjanjian Baru, Santo Petrus menjelaskan Yesus dari Nazaret diurapi ketika Dia dibaptis di Sungai Yordan. Allah mengurapi dia dengan Roh Kudus dan kuasa. Pengurapan ini menjadi tanda permulaan pelayanan-Nya di tengah-tengah manusia.

Sejak itu Yesus mulai tampil dalam peranannya sebagai anak Allah yang menyandang tiga gelar, uaitu imam, nabi, dan raja. Setelah diurapi di Sungai Yordan, maka Yesus benar-benar dapat disebut Kristus karena telah diurapi. Salah satu simbol sakramen krisma adalah minyak.

3. Sakramen Ekaristi

Ekaristi menjadi sumber dan puncak seluruh kehidupan umat Kristen. Kurban Yesus disalib akan dihadirkan. Kurban Yesus merupakan puncak dari segala keselamatan serta juga sejarah penyelamatan.

Semua kurban dalam Perjanjian Lama menjadi lambang kurban Yesus yang menggenapi dan melampaui semua kurban lain. Kurban binatang, misalnya dalam kurban Paskah berupa anak domba hanya melambangkan kurban yang paling utama, yaitu Yesus sendiri yang merupakan anak domba Allah.

4. Sakramen Tobat

Dosa menjadi pelanggaran yang kerap dilakukan orang Katolik, pemutusan hubungan dengan-Nya maka umat Allah membuuhkan pertobatan atau rekonsiliasi. Pada dasarnya sakramen ini termasuk dalam kategori sakramen penyembuhan dalam pengertian yang lebih spesifik sebagai penyembuhan iman.

Dengan asumsi, setiap umat Katolik dan manusia pada umumnya perlu dibersihkan dari dosa-dosa yang dilakukan sehari-hari dengan sadar atau tanpa sadar. Dengan demikian setiap orang yang sudah dibaptis melakukan dosa kembali, maka perlu bertobat dan menerima sakramen ini.

Pada akhirnya hari ini kembali mengingatkan Yesus akan pelayanan-Nya yang semua diputuskan untuk pengampunan dosa. Yesus juga sudah mengakui hal itu dengan mengatakan “… yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” [Matius 1:21].

5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Sejak manusia pertama kali jatuh ke dalam dosa di Tama Eden, penderitaan serta penyakit menjadi salah satu pengalaman yang wajib dilalui manusia. Yesus memandang penyembuhan jiwa dan raga-Nya sebagai kesatuan atau bagian dari perutusan-Nya sebagai Mesias.

Dalam perjalanan-Nya, Yesus juga sudah mengampuni banyak orang, menyembuhkan orang sakit, memutakhirkan orang kusta, dan menyembuhkan yang sudah lumpuh. Karya itu merupakan bagian dari karya penyembuhan dan penyelamatan yang kemudian diteruskan oleh gereja dalam sakramen-sakramen.

6. Sakramen Tahbisan Imamat

Umat Kristiani memiliki imam-imam sebagai perantara Allah dan umat-Nya. Para imam ini mempersembahkan kurban untuk memulihkan dosa manusia dalam ibadah atau karya-karya lain.

Dalam tata liturgi tahbisan imamat, imam merupakan bagian dari umat Allah yang terpanggil untuk melanjutkan misi penyelamatan Yesus di dunia. Artinya, tidak semua orang Katolik akan menerima sakramen ini dan hanya yang terpilih saja alias biarawan dan biarawati.

7. Sakramen Perkawinan

Ketika allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan perkawinan. Artinya, Allah sudah menciptakan manusia yang didorong oleh kasih, juga memanggilnya untuk mengasihi sesama. Dengan demikian berarti perkawinan bisa dipahami sebagai salah satu panggilan mendasar bagi manusia dan sudah menjadi bagian kodratnya.

Sebab Allah menciptakan mereka sebagai pria dan wanita, maka kasih-mengasihi di antara mereka mencerminkan kasih yang mutlak serta tak terputus-putus atas nama Allah yang mengasihi manusia.

Panggilan sakramen perkawinan juga merupakan panggilan bagi pria dan wanita agar dalam hubungan perkawinan mereka meneladani kasih yang khas, yaitu kasih yang mutlak, tak terputus, dan rela berkurban membuktikan hidupnya untuk keluarga.

Akhir Kata

Sekian dulu pembahasan dari kami mengenai sakramen dalam gereja kristen katolik. Semoga bisa menambah wawasan kita terhadap apa saja sakramen yang ada dalam agama Katolik.

Baca:


Tinggalkan komentar