Perbedaan Alkitab Protestan dan Katolik

Bedanya Alkitab Kristen dengan Katolik

Bersamakristus.org – Perbedaan Alkitab Protestan dan Katolik. Seperti diketahui, di masa lalu Protestan dan Katolik telah menjadi dua kepercayaan berbeda akibat adanya reformasi gereja.

Meski sama-sama mengakui Yesus KRistus sebagai Tuhan, namun ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Salah satunya soal Alkitab atau firman Tuhan, mengenai pandangan dan segala isinya.

Ada juga perbedaan sakramen Protestan dan Katolik yang membuat keduanya tidak bisa disamakan. Tapi di sini kami hanya akan fokus terhadap perbedaan Alkitab atau firman Tuhan saja.

Bagi umat agama Kristen Protestan dan Katolik, tentu saja perlu mengetahui hal yang sangat penting ini. Sehingga, tidak ada lagi yang menganggap keduanya sama meski memang terdapat beberapa kesamaan.

Perbedaan Alkitab Kristen Protestan dan Katolik

Ada beberapa perbedaan Alkitab atau firman Tuhan menurut pandangan agama Kristen Protestan dan Katolik. Anda dapat melihat ulasan lengkapnya di bawah ini, silahkan dibaca.

Di masa gereja perdana, orang Yahudi dan para Rasul memiliki kitab berbeda satu sama lain, sebab kitabnya masih terpencar. Contohnya Kitab Markus hanya dipegang oleh Markus, Kitab Yohanes dipegang oleh Yohanes, dan lain sebagainya.

Perpencaran ini mengakibatkan generasi Kristen berikutnya merasa kesulitan memahami ajaran Alkitab. Maka dari itu dibentuk upaya menyusun semuanya. Penyusunan ini dinamakan kanonisasi, yaitu menentukan kanon/kitab yang akan masuk ke dalam Alkitab.

Ada pihak khusus yang berwenang melaksanakannya, yaitu Magisterium Gereja. Mereka pun mulai memilah kitab mana yang akan menjadi Ktiab Suci, dan mana yang palsu. Upaya tersebut dilakukan pada abad 1-4, hasilnya ada 73 kitab yang menjadi Kitab Suci.

Ada sumber mengatakan, setelah reformasi gereja, Martin Luther membuang 7 kitab yang dianggap aproika, yaitu tidak dikenal Sehingga saat ini Protestan hanya punya 66 kitab. Tapi ada juga yang menyebut Luther tidak membuangnya.

Bagi pada tahun 1825, Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society secara resmi menghilangkan 7 kitab yang dipandang sebagai aproika tersebut. Dalam Katolik, kitab itu dinamakan Kitab Deuterokanonika, yang tetap dipakai sampai sekarang.

Dalam Konsili Trente, Gereja Katolik menetapkan Kitab Deuterokanonika sebagai Kitab Suci. Kitab tersebut terdiri dari Kitab Yudith, Kitab Tobit, Kitab Makabe I, Kitab Makabe II, Kitab Kebijaksanaan, Kitab Putera Sirakh, Kitab Baruch.

Itulah yang menjadi perbdaan Alkitab Kristen Protestan dan Katolik.

Kitab Deuterokanonika

Ada alasan mengapa Katolik menggunakan Kitab Deuterokaninika, sementara Protestan tidak menggunakannya. Berikut penjelasannya.

1. Alasan Katolik Menggunakan Kitab Deuterokanonika

  • Alasan Katolik mengakui Kitab Deuterokanonika karena mereka percaya kitab ini berasal dari Roh Kudus.
  • Lainnya, Kitab Deuterokanonika diyakini tidak berdiri sendiri, melainkan memiliki hubungan dengan Perjanjian Lama dan Baru.
  • Ada beberapa kitab yang mengacu satu sama lain, contohnya hubungan Kitab Deuterokanonika dengan Perjanjian Lama. Ada bagian di antara keduanya yang mengajarkan hal sama.
  • Banyak pula ayat-ayat dalam Perjanjian Baru yang mengutip dan menyempurnakan ayat-ayat dari Kitab Deuterokanonika.
  • Umat Katolik juga memperhatikan sejarah penolakan Kitab Deuterokanonika.
  • Ada yang menyebut alasan zaman dulu umat Kristen Protestan tidak mengakui Kitab Deuterokanonika karena orang Yahudi yang menolak kitab ini.
  • Tindakan tersebut dianggap tidak masuk akal, karena orang Yahudi bahkan tidak mengakui Kristus, mereka tidak punya Roh Kudus.

2. Alasan Protestan Tidak Mengakui Kitab Deuterokanonika

  • Alasan Protestan tidak mengakui Kitab Deuterokanonika karena Yesus dan para Rasul menggunakannya sebagai ajaran dan dasar iman mereka.
  • Kitab Suci menjadi buku yang ditulis orang yang dipenuhi Roh Kudus, jadi isinya bukan berdasarkan kemauan sendiri, melainkan karena Roh Kudus yang berbicara lewat orang tersebut.
  • Penulis Kitab Deuterokanonika dianggap tidak mencerminkan dirinya seperti penulis kitab yang diberi ilham Allah.
  • Hal fatal lainnya yaitu ada beberapa kesalahan dalam Kitab Deuterokanonika, padahal Alkitab menjadi sumber kebenaran. Umat Protestan merasa kitab ini tidak bisa mencapai standar Kitab Suci.
  • Seain itu, ada juga ajaran dalam Kitab Deuterokanonika yang tidak sesuai dengan Alkitab. Disebutkan Kitab Deuterokanonika ada doktrin bahwa keselamatan bisa didapatkan dengan perbuatan baik, padahal Alkitab me nyebut keselamatan didapat melalui iman kepada Tuhan.

Akhir Kata

Sekian dulu pembahasan dari kami mengenai perbedaan alkitab protestan dengan katolik. Meski ada perbedaan, namun keduanya sama-sama bertujuan untuk memberikan petunjuk hidup bagi umat Kristiani.

Baca:


Tinggalkan komentar