Penyaliban Yesus

Peristiwa Disalibnya Yesus Kristus

Bersamakristus.org – Penyaliban Yesus. Penyaliban Yesus merupakan peristiwa disalibnya Yesus di atas kayu salib, kemudian peristiwa itu dilambangkan dengan tanda salib yang dikenal seperti sekarang.

Tempat penyaliban Yesus berada di bukit Golgota, tepatnya di dekat Yerusalem. Namun tepat tersebut berada di luar tembok kota (bukan tembok kota tua seperti yang umat Kristiani kenal saat ini).

Peristiwa tersebut membuat Yesus meninggal dunia, Dia meninggal pada hari Jumat Agung. Peristiwa itu juga mengarah pada Kebangkitan Yesus dan kemenangannya atas kematian serta penghapusan dosa.

Setiap umat Kristen tentu saja harus mengetahui peristiwa penting tersebut. Karena dari peristiwa itulah menjadi tonggak penyelamatan seluruh umat manusia yang ada di dunia.

Penyaliban Yesus Kristus Menurut Alkitab

Sebagai umat Kristiani, kita tahu kalau Tuhan tidak layak disalibkan. Dia tidak layak dijatuhi hukuman mati untuk menanggung sengsara manusia. Tapi Dia rela melakukannya, mengapa?

Dalam Alkitab dijelaskan bahwa ahli Taurat dan orang Farisi sangat benci Yesus. Mereka menjadi biang keladi penyaliban Yrsus, dengan tawaran 30 keping perak kepada Yudas, nyawa Yesus pun diserahkan.

Di malam hari di Taman Getsemani, setelah Dia berdoa kepada Bapa, Dia ditangkap. Orang suruhan Herodes menangkap dan memmbawa-Nya ke hadapan Pilatus untuk diadili. Sebenarnya Pilatus tak menemukan kesalahan dari Yesus.

Tapi bangas Yahudi menyusuh Pilatus agar Tuhan dihukum mati. Tentu ada alasan mengapa Yesus disalibkan, mengapa Dia harus mati. Alasan utamanya tertera pada penjelasan berikut.

1. Untuk Menebus Dosa Manusia

Sejak lahir manusia sudah hidup dalam dosa, dosa yang berasal dari Adam dan Hawa. Dosa ini dinamakan dosa asal dan sangat banyak dosa lainnya yang sudah dilakukan manusia. Jika manusia diminta bertanggung jawab atas dosanya sendiri, mereka akan menderita di neraka.

2. Hukuman Dosa adalah Kematian

Tuhan sangat menyayangi kita, Dia tidak rela anak-Nya hidup dalam penderitaan. Memang awalnya Allah merencanakan semua dengna sempurna, sampai akhirnya semua rusak ketika Adam dan Hawa memakan buah terlarang.

Kita tahu bahwa jika melanggar perintah Allah sama saja melanggar hukum Taurat. Apa yang dilakukan Adam dan Hawa membuat Alah murka, tapi kemurkaan itu tidak berlangsung lama sebab Allah mengutus putra-Nya yang tunggal untuk datang menyelamatkan manusia.

3. Nabi Menubuatkan Kematian Yesus

Sejak Adam dan Hawa makan buah terlarang, Allah sudah menubuatkan manusia akan memiliki dosa asal. Allah mengutus para nabi untuk memperingatkan manusia akan dosa itu. Sampai akhirnya Allah mengutus Yesus ke dunia.

Nabi Yesaya menggambarkan Dia seperti “Akan ada anak manusia yang datang ke dunia. Ialah Mesias Sang Juru S’lamat yang memiliki Karakter Kristus.”

Yesus tertikam akibat dosa yang dilakukan manusia, dia dimusihi dan dihina. Sebagai manusia, mengambil jalan kita sendiri tanpa memikirkan nasib Tuhan akibat perbuatan kita. Bagaikan domba yang sesat, semua dosa kita diremukkan oleh kesakitan yang Dia rasakan.

4. Janji Allah Mengirim Penyelamat

Dengna mengirimkan Yesus ke dunia, Allah sudah memenuhi janji-Nya, semua orang percaya kepada-Nya akan dibebaskan dari belenggu dosa. Yesus yang setengah Allah dan setengah manusia sangat berbeda dengan kita selaku manusia biasa.

Dia itu sempurna, oleh karena kesempurnaan-Nya, Dia diutus oleh Allah sebagai penyelmaat. Yesus menanggung semua hukuman yang seharusnya ditanggung manusia, yaitu kematina.

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”

2 Korintus 5:21

5. Janji Menuntut Kematian Tak Bernoda

Sebelum Adam dan Hawa diusir dari surga, Allah sudah berjanji mendatangkan juru selamat. Apa yang dijanjikan Allah membuat-Nya mau tak mau harus rela melepas Putra-Nya untuk manusia, Yesus digambarkan sebagai domba tersuci.

Domba itu tak pernah jatuh ke dosa, domba yang datang ketika Bapa menghendaki-Nya. Di saat yang tepat, domba yang tak bersalah harus rela dilepaskan untuk menanggung dosa umat manusia, domba dipersembahkan oleh Allah untuk membuka mata dan jiwa manusia supaya tak berbuat dosa lagi.

6. Pemuka Agama Terancam Karena Yesus

Penyaliban Yesus juga dilakukan karena pemuka agama tidak ingin ada orang yang melebihi mereka. Hingga pada suatu saat mereka berencana menghilangkan nyawa Yesus, mengambil kesempatan dan menghasut Yudas untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

Pemuka agama tersebut bekerja sama dengan bangsa Yahudi menyuruh Pilatus menyalibkan-Nya. Mereka menuduh Yesus mengaku sebagai Mesias yang merupakan pantangan di Kekaisaran Romawi. Namun sebenarnya mereka takut akan kehadiran Tuhan.

Akibat Menyalibkan Yesus Kristus

Jika Yesus tidak disalibkan, sampai kini kita masih akan menjadi musuh Allah, Allah masih akan murka kepada manusia sehingga Dia bisa melakukan apa saja untuk menghancurkan hidup manusia. Tapi hal ini tak dibiarkan-Nya, Allah tidak tega membiarkan umat menderita terus-menerus.

Kebaikan yagn luar biasa Dai curahkan melalui kedatangan Yesus, hal ini membuat manusia bebas dari belenggu dosa akibat Dia mengutus Yesus untuk datang ke dunia. Akibat menyalibkan Yesus bagi yang menyakiti-Nya, berikut beberapa di antaranya.

  • Penyaliban Yesus menjadi pembebasan manusia dari dosa, akibatnya dosa yang selama ini ada sudah terhapuskan berkat bulir-bulir daarh-Nya yang tumpah pada saat peristiwa penyaliban. Inilah manusia yang sekarang, hidup bebas tanpa dosa.
  • Dosa terhapuskan berkat kepercayaan manusia kepada-Nya dan melalui pembaptisan. Tapi dalam perjalanan hidupnya, manusia bisa kembali jatuh ke dosa.
  • Untuk menghapuskan dosa itu, manusia perlu meminta belas kasih Allah melalui anak-Nya, Tuhan Yesus. Itulah mengapa kita berdoa, memohon Tuhan menyampaikan doa kita kepada Allah.

Akhir Kata

Itulah sedikit pembahasan yang bisa kami ulas yaitu penyaliban yesus kristus. Mudah-mudahan kisah ini bisa membuat iman kita kepada Tuhan semakin tinggi dan berkembang.

Baca:


Tinggalkan komentar