Karakter Teladan Samuel dalam Alkitab
Bersamakristus.org – Keteladanan Samuel. Salah satu sosok yang sering dibicarakan di dalam Alkitab adalah Samuel, kisahnya banyak yang bisa diteladani dan dijadikan renungan.
Samuel dalam Alkitab merupakan seorang nabi yang mengurapi dua ras pertama. Dua rasa pertama yang dimaksud adalah kerajaan Israel yang bernama Saul dan Daud.
Menurut terjemahan harifah Alkitab, sosok Samuel ini memiliki arti yaitu “Allah mendengar”. Dari namanya saja sudah bermanka begitu dalam, tentu kisah yang ada di dalamnya juga sangat memotivasi.
Di bawah ini akan kami tuliskan beberapa kisah keteladanan Samuel yang bisa dijadikan inspirasi dan diaplikasikan di masa sekarang. Anda dapat menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut ini.
Keteladanan Samuel yang Bisa Ditiru Umat Kristen
Tanpa banyak basa basi lagi, mari langsung saja kita simak pembahasan lengkap keteladanan Samuel yang bisa ditiru umat Kristen. Berikut pembahasan lengkapnya silahkan disimak.
1. Tidak Ragu Menyatakan Kebenaran
Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatu pun. Kemudian Eli berkata: “Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik.”
1 Samuel 3:18
Saat Samuel kecil, dia tinggal bersama Eli, kemudian dipnaggil Allah dan diceritakannya mengenai renacana Allah kepada Eli. Tapi apa yang Allah katakan bukan kabar yang menyenangkan.
Samuel tidak ragu memberitahukan segalanya kepada Eli. Dia menjelaskan tanpa menutupi apapun. Ini menjadi sebuah keteladanan dan karakter Samuel yang sangat dipandang baik khususnya bagi kita.
“Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
1 Samuel 13:13
Samuel juga tidak hanya memiliki karakter teladan di masa muda. Saat sudah dewasa dia tak ragu menegur Saul. Ketika itu Saul sudah menjadi raja dan memiliki kekuasaan, namun apa yang dilakukannya tak sesuai kehendak Tuhan.
Kita bisa mendapatkan hikmat dari teladan itu, bahwa kita sudah diberikan hikmat oleh Tuhan untuk mengenal dan emmahami firman Tuhan yang berisi kebenaran. Kita tak boleh lengah akan hal itu, dan haruslah menyampaikan kebenaran.
2. Tidak Menggunakan Kekuasaan untuk Kepentingan Pribadi
Jawab mereka: “Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapa pun.”
1 Samuel 12:4
Samuel memiliki kekuasaan sebagai pemimpin bangsa Israel, sebagai orang yang dipuji dan dihormati dia bisa meminta segala sesuatu yang diinginkan. Tapi dia tidak melakukannya dan hanya memandang apa yang Allah minta untuk dilakukan.
Hal ini diakui seluruh bangsa Israel, Samuel tetap memberikan kasih kepada mereka dan bersikap rendah hati. Keteladanannya juga perlu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada saat kita menjadi pemimpin.
Sebagai pemimpin, kita harus mengutamakan apa yang Allah mau dari kita. Hikmat dari Tuhan perlu kita kerjakan sebagai pemimpin. Kita tak bisa menyalahgunakan kekuasaan karena kkeuasaan berasal dari Tuhan.
3. Kasih untuk Orang Lain
Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.
1 Samuel 15:35
Samuel juga memiliki kasih kepada orang lain, meski Saul tidak menuruti apa yang dikatakannya namun Samuel tetap memiliki kasih kepada Saul. Samuel tetap merasa berduka dengan segala hal buruk yang terjadi kepada Saul. Kasih itu juga Samuel berikan kepada seluruh bangsa Israel lewat segala pekerjaan pada bangsa itu.
4. Taat kepada Allah
Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya.
1 Samuel 8:10
Keteladanan Samuel lain yang bisa ditiru adalah ketaatannya kepada Allah. Sejak kecil dia hidup menurut kehendak Allah. Dia terus taat mulai dari hidup dalam bait Allah sampai pengunduran dirinya sebagai pemimpin Israel.
Pada saat Samuel merasa tidak senang dengan permintaan bangsa Israel yang meminta raja, dia tetap menurutinya karena Allah sendiri yang meminta. Karakter Samuel ini sangatlah sesuai di masa sekarang.
5. Mengutamakan Perintah Tuhan
Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
1 Samuel 15:22
Samuel tidak hanya taat kepada firman Tuhan saja, melainkan perintah Tuhan menjadi nomor satu dalam hidupnya. Apapun yang Tuhan minta, dibandingkan segala peraturan dan hukum tertulis, Samuel akan melakukannya.
Akhir Kata
Mungkin itu saja pembahasan dari kami mengenai keteladanan samuel dalam alkitab. Mari kita ikuti contoh keteladanan yang diceritakan dalam Alkitab mengenai Samuel dan menirunya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca: