Teladan Abraham Menurut Pandangan Alkitab
Bersamakristus.org – Keteladanan Abraham dalam Alkitab. Abraham merupakan salah satu tokoh dalam Alkitab yang paling sering disebutkan namanya. Dia memiliki banyak kisah yang dapat kita teladani.
Contohnya seperti dalam ayat Alkitab tentang Abraham, di sana dijelaskan banyak hal tentangnya. Dengan meneladaninya, kita pun bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.
Namun mungkin sebagian umat Kristen tidak bisa memahami kisah mengenai Abraham. Apalagi untuk mengamalkannya di kehidupan sehingga mereka tak jarang terjerumus di dalam kegelapan.
Untuk itu pada kesempatan ini kami akan membagikan beberapa kumpulan keteladanan Abraham dalam Alkitab yang bisa ditiru dan dicontoh. Terutama di zaman sekarang bagi anak-anak muda.
Keteladanan Abraham dalam Alkitab
Langsung saja tanpa banyak basa basi lagi, mari kita simak penjelasan dan pembahasan mengenai keteladanan Abraham menurut pandangan firman Tuhan. Ini dia ulasannya dirangkum dari berbagai sumber.
1. Taat kepada Allah
Ada banyak kesaksian yang menunjukkan Abraham sangat taat kepada Allah. Dia beriman, percaya, serta menyaksikan iman itu sepanjang kehidupannya. KEteladanan ini menunjukkan Abraham taat tanpa kompromi.
Abraham tidak menayakan maksud dan tujuan perintah Allah, dia tidak menuntut penjelasan. Dia hanya menjalani kehidupannya dan sepenuhnya menyerahkan segala perkara kepada Tuhan.
Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Kejadian 12:4
Ini merupakan salah satu contoh kesaksian bagaimana Abraham taat kepada Allah. Dalam sebuah ayat dijelaskan juga Allah memerintahkan Abraham untuk pergi keluar dari negerinya, Allah tak memberi tahu ke mana Dia akan membawa Abraham.
Allah hanya berkata Dia akan memberkati Abraham, dan tanpa banyak bertanya atau minta kepastian, Abraham langsung menuruti perintah Allah. Abraham tidak takut hidupnya berantakan, karena dia percaya akan tergenapinya keberhasilan dalam hidup.
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Kejadian 22:9-10
Kita juga sudah mengetahui bagaimana Abraham sudah bersabar menantikan keturunan. Allah memberikannya keturunan namun diminta untuk dikorbankan. Secara logika tentu saja itu hal yang sangat sulit dilakukan.
Mungkin juga bila kita ada di posisi Abraham kita akan menolaknya. Namun ternyata Abraham tidak protes, dia begitu taat dan tanpa pertimbangan mengorbankan anaknya, Ishak. Abraham sekali lagi menunjukkan sikap berserahnya.
2. Berdoa untuk Orang Lain
Abraham datang mendekat dan berkata: “Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
Kejadian 18:23-24
Dalam Alkitab, ada contoh keteladan Abraham lain yang sulit kita lakukan. Abraham tidak mengenal semua orang di Sodom dan Gomora, dia hanya tahu Allah akan membinasakan orang di sana. Tapi Abraham sudah punya belas kasih untuk mereka, Abraham pun mendoakan mereka supaya diampuni oleh Allah.
Abraham kembali berdoa bagi mereka, bahkan pada saat hal itu tidak lagi menguntungkan atau merugikan dirinya sendiri. Abraham memilih untuk menunjukkan kasihnya, dibandingkna membicarakan kejahatan Sodom-Gomora.
Tentu saja hal ini bisa menjadi teladan yang baik untuk kita. Sebagai orang Kristen yang berbelas kasih, kita harusnya tidak hanya berdoa untuk diri kita sendiri, melainkan juga perlu mendoakan orang lain.
3. Rendah Hati
Abraham menyahut: “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
Kejadian 18:27
“Aku ini orang asing dan pendatang di antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik kepadaku di tanah kamu ini, supaya kiranya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu.”
Kejadian 23:4
Abraham juga menjadi pribadi yang rendah hati, dia merupakan orang yang sangat dikasihi oleh Allah. Dia diberkati dan disertai dengan luar biasa. Tapi dengan hal itu dia tidak pernah merasa sombong.
Dia tetap mengakui bahwa hanya debu dan abu di mata Tuhan, dan mengakui Allah-lah yang maha kuasa. Ini merupakan bentuk penyembahan yang benar menurut Alkitab dan Abraham untuk Allah.
Abraham tidak hanya bersikap rendah hati di hadapan Tuhan, dia pun tetap rendah hati di hadapan manusia. Dia tidak pernah segan untuk mengatakan bahwa dia hanya orang asing dan pendatang, padahal jika mau dia bisa menggunakan kekayaannya untuk menuntut apa yang diinginkan.
Akhir Kata
Sampai di sini terlebih dahulu penjelasan dari kami mengenai keteladanan abraham dalam ayat alkitab. Semoga bisa menjadi penambah wawasan bagi Anda dalam meneladani kisah Abraham.
Baca: