Menjalin Rumah Tangga Kristen yang Tepat
Bersamakristus.org – Keluarga Kristen yang ideal. Membangun kehidupan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Padahal sejatinya kita harus menjadi keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Meski demikian berbagai masalah yang datang silih berganti sebagai pencobaan hidup kerapkali membuat keluarga Kristen dianggap tidak ideal. Dianggap menjadi keluarga yang gagal.
Banyak yang mencari cara bagaimana menjadikan keluarga dianggap ideal dalam agama Kristen? Mungkin susah dan caranya tidak bisa dilakukan sendiri, namun harus membutuhkan kerja sama anggata keluarga.
Tapi hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Pasalnya di dalam ayat emas Alkitab atau firman Tuhan sudah dijelaskan bagaimana cara menjadi keluarga Kristen yang ideal.
Untuk itu pada kesempatan ini kami telah mengulas seperti apa keluarga Kristen yang bahagia. Anda bisa langsung menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah berikut ini.
Seperti Apa Keluarga Kristen yang Ideal
Tanpa banyak basa basi lagi, berikut adalah kumpulan pembahasan tentang keluarga Kristen yang ideal yang kami rangkum dari Layananbi.net. Anda bisa menyimak ulasannya di bawah berikut ini.
1. Keluarga Abraham dan Sara
Bayangkan jika Anda adalah seorang istri yang diminta untuk berbohong soal pernikahan karena suami Anda diancam dihilangkan nyawanya. Bagaimana perasaan Anda? Hal itu juga yang dirasakan Sara kala diminta berbohong oleh Abraham pada saat mereka di Tanah Mesir (Kejadian 12:10-20; 20:1-18).
2. Keluarga Yakub, Lea, dan Rahel
Berpoligami sudah tercatat dalam Alkitab, sudah dibahas pula pada beristri dua dalam Kristen. Sebenarnya ini juga terjadi pada keluarga Yakub. Kita bisa membaca bagaimana Yakub lebih mencintai Rahel dan anak-anaknya dibandingkan Lea dan anak-anaknya (Kejadian 29,37).
3. Keluarga Timotius
Di keluarga Timotius, ada nenek dan ibu yang mengajarkan iman. Namun dia juga memiliki ayah yang tidak mengenal Allah(2 Timotius 1:5).
Peran Anggota Keluarga di dalam Alkitab
Sebagian pernyataan dalam Alkitab tersebut merupakan contoh keluarga tidak ideal menurut agama Kristen. Lalu, bagaimana sebaiknya kita berperan sebagai keluarga untuk memiliki keluarga ideal?
1. Kepala Keluarga Kristen
Setiap keharmonisan keluarga tentunya menjadi tanggung jawab kepala keluarga. Namun harapan ini harus menyertakan Allah sebab Allah merupakan kepala semua keluarga Kristen di seluruh dunia.
Hal ini juga termuat dalam janji pernikahan yang Anda ucapkan. Jika kita menyadarinya, yakinlah bahwa Allah-lah kepala keluarga kita, maka sebetulnya merintis kehidupan keluarga tidaklah seberat yang kita pikirkan.
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
1 Korintus 11:3
Kadang perasaan kecewa juga menjadi jurang pemisah antara harapan dan realita, hal ini kerap ada di dalam keluarga. Coba renungkan betapa kerap kita kecewa terhadap suami, istri, atau anak-anak dikarenakan mereka tidak memenuhi ekspektasi kita?
Firman Tuhan menjelaskan untuk menempatkan segala harapan kepada Allah, karena Dia adalah pemimpin dari pemimpin keluarga. Ada perbedaan besar antara harapan yang anda pegang sendiri dengan harapan yang anda serahkan terhadap kemudi Allah.
Ketika Anda sedang berada dalam perjalanan jauh, misalnya dari Jakarta ke Surabaya. Jika anda terus-terusan menyetir sendirian tanpa istirahat maka tidak heran anda dapat kelelahan. Beda ketika Anda memiliki seorang kawan yang bisa menggantikanmu menyetir pas anda capek maupun menambahkan saran pas anda tersedia di lokasi yang asing.
Seperti itu jugalah mestinya perjalanan kehidupan pernikahan kita, jangan kita kemudikan sendiri. Di perjalanan panjang ini, bekerjasamalah dengan Allah didalam kemudi pernikahan kita. Termasuk dalam mencari nafkah, bisa dengan berbagai cara, asalkan diperbolehkan oleh agama dan memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Dasar dari Keluarga Kristen
Pasti Anda paham bahwa dasar dari pembentukan keluarga dalam agama Kristen adalah Alkitab, lantas seperti apa kehidupan sehari-hari yang harus kita lakukan? Alkitab mencatat bahwa kita perlu mengajarkan berulang-ulang dan mengkaji Firman Tuhan di mana saja (Ulangan 6:6-9).
Jika ada orang lain datang ke rumah ktia dan melihat hidup kita, mereka juga bisa melihat penerapan firman Tuhan yang nyata. Dalam kehidupan keluarga pun seperti itu, Firman Tuhan perlu menjadi dasar berasal dari tiap tiap ketentuan yang kita buat, contohnya bagaimana langkah yang pas untuk menasihati anak, apakah dapat berhutang atau tidak, ataupun didalam hubungan suami istri.
Carilah firman Tuhan terlebih dahulu sebelum mencari solusi atas permasalahan dari sumber lain. Firman Tuhan termasuk perlu menjadi sebuah atmosfer di didalam keluarga Kristen. Pastikan bahwa seluruh bagian keluarga kita mengerti dengan mengerti penerapan dan aplikasi berasal dari Firman Tuhan tersebut didalam kehidupan mereka.
Terus pantau perkembangan rohani mereka, apakah mereka sudah menjadi pelaku firman Tuhan yang baik atau belum. Lihat pula contoh keluarga Alkitab yang tertulis di atas, meski bisa dikatakan Abraham adalah pria penakut, namun ketika Abraham taat terhadap rancangan Tuhan dan sabar menanti, maka Ia dan Sara menjadi Bapa dan Ibu banyak bangsa dan juga beroleh keturunan yang dijanjikan.
Meski dalam Alkitab dijelaskan keluarga Yakub, Lea, dan Rahel terpecah belah, namun keturunan merekalah yang melanjutkan janji Allah kepada Abraham, yakni keturunan seperti bintang-bintang di langit. Lain halnya dengan Timotius, walau memiliki papa yang tidak mengenal Allah, namun lewat iman berasal dari nenek dan ibunya dan juga dasar Firman Allah yang telah menjadi kehidupannya sejak kecil, Ia pun dipakai sebagai salah satu pendiri gereja di usia yang masih muda terhadap jaman service Paulus.
Akhir Kata
Demikian pembahasan tentang keluarga agama Kristen yang ideal. Semoga dapat menambah wawasan kita untuk mengetahui seperti apa menjadi keluarga Kristen yang ideal.
Baca: